Ratih Kumala
Gramedia, 252 hal
Gramedia, Ambassador
Sinopsis:
Seorang pria yang merindukan sosok kekasih Rusianya, seorang wanita yang mencintai kekasih lesbiannya, dan keduanya saling mencari-cari hingga bertemu di sebuah tempat. Kampus dimana Raras dan Galih bersua menjadi saksi pertama dialog-dialog pinjam meminjam buku itu terucap. Galih memang masih menangisi kematian kekasihnya yang bernama Krasnaya sementara Raras menyayangkan kepergian sahabat yang diam-diam dicintainya, Violet. Tak ada yang bisa menyembuhkan kepedihan meski keduanya telah merasa saling tertarik. Lalu Galih dan Raras merasa terjebak dalam kubangan cinta yang palsu hingga Raras memutuskan pergi ke Kanada dan menyepi di rumah Argus, sahabat bulenya yang kebetulan seorang homo.
Ulasan:
Ada semacam ekspektasi yang tinggi saat saya menemukan nama pengarangnya Ratih Kumala. Setelah membaca cerpennya atau novel sebelumnya yang berjudul Gadis Kretek, saya seperti ingin lebih mengharapkan ada ide terbaru yang bisa dinikmati di sini. Setelah membaca beberapa helai halaman ternyata ada semacam ketidakcocokkan minor saat membaca yang ini. Entah, mungkin karena plotnya lewat sudut pandang yang berbeda-beda itu telah membuat pusing atau well...memang tidak 'masuk' ke otak saya barangkali. Padahal saya suka temanya, tentang cinta yang tak biasa. krisis identitas dan perasaan ditinggalkan. Cinta yang tak menggebu-gebu namun mampu menggebuk batin pembacanya sampai di akhir kisah.
Dengan jumlah halaman yang sedikit, cukup dua hari saja saya menyelaminya. Ada sesuatu yang memang belum terselesaikan dan muncul pertanyaan "Mengapa?" Tapi sudahlah, kisah ini memang sangat menggantung dan menyebalkan karena perasaan Raras tak berpihak pada pembaca. Sebab, kalau tak begitu tentu saja tak mungkin merebut Juara III Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta, bukan?
Tidak ada komentar: