Vintage



Vintage
Olivia Darling
Hodder & Stoughton, 2008
Bursa Buku Import Murah, TGA Blok M Plaza

Sinopsis 

Madeleine Arsenault, Christina Morgan dan Kelly Elson adalah tiga wanita yang dipertemukan dalam suatu kompetisi panen anggur. Masing-masing memiliki masalah serta takdir sendiri dan demi meraih predikat minuman anggur paling prestisius, mereka berupaya menunjukkan wawasan dan anggur terbaiknya di depan para kritikus yang ahli dalam mengetahui mutu minuman anggur, bahkan salah satu jurinya yang bernama Odile Levert bukan sosok yang asing bagi Madeleine ataupun Christina.

Berkat Odile, Madeleine percaya diri untuk ikut dan bersaing bersama kedua wanita lainnya.. Selama beberapa bulan, ketiga wanita diberi waktu untuk meramu dan memanen anggur hingga siap untuk diajukan dalam kompetisi.

Sementara itu di belakang mereka berdiri tokoh yang selalu membayang-bayangi setiap gerak dan langkah para wanita yang cantik ini yakni Mathieu Randon. Ia bukan orang sembarangan dan pemain lama. Selain mewarisi perkebunan anggur yang luas, rasa hausnya untuk menguasai ladang anggur di lokasi lainnya menjadikannya sosok yang serakah. licik, kejam serta sosiopat.

Madelaine, dengan anggur Clos des Armes-nya sangat berambisi untuk membuktikan bahwa dirinya mampu menangani warisan dari almarhum ayahnya yang seorang pembuat sampanye di Perancis, berupa lahan anggur yang potensial. Ia bersikeras untuk tidak menjualnya setelah tahu kelicikan Randon. Sementara Christina Morgan dengan profesi sebagai model papan atas Amerika rupanya agak sulit untuk mengelola lahan anggur yang berada di Vila Bacchante terlebih ia memiliki beban untuk mengkampanyekan isu yang menyerang keberadaan Randon. Lain lagi dengan Kelly Elson. Wanita yang berasal dari keluarga ibu tunggal dan bekerja sebagai pelayan hotel ini tiba-tiba saja mewarisi sebuah lahan anggur dari sang 'Ayah'.

Segala sabotase, intrik pembunuhan dan godaan mewarnai perjalanan ketiganya demi memenangkan penghargaan sebagai penghasil anggur terbaik dan diakui dunia.


Ulasan

Novel ini saya pilih di antara bertumpuk buku di sebuah bursa buku impor karena temanya yang agak jarang diulik (atau diulas) di sebagian novel fiksi yang pernah saya baca. Tentang anggur beserta minuman atau lahannya atau jenis-jenis sampanyenya yang berusia puluhan atau ratusan tahun adalah materi yang jarang saya ketahui.

Maka meskipun novel ini telah terbit 9 tahun lalu, namun saya merasa problem dan dunia tentang wanita di tengah belantara sampanye itu langka dan seksi. Masih ada korelasinya di masa sekarang. Bayangkan, wanita dengan latar belakang yang tak ada hubungannya dengan minuman anggur atau sampanye mampu meraih prestasi di tengah dominannya para lelaki yang menguasai seluk beluk anggur.

Mungkin kalau di Indonesia persaingan tentang minuman lebih-lebih soal anggur adalah hal yang aneh dan gak banget diungkit, karena ya, memang kurang menarik sebagian masyarakat Indonesia sepertinya.

Kalau dilihat dari sampul bukunya, gambaran wanita yang seksi sambil menggenggam sebotol sampanye adalah kenyataan yang memang ada di wilayah Eropa dan Amerika. Sesuatu yang wajar dan berharga mahal pastinya. Pengarangnya sendiri sebenarnya tidak terlalu memberikan gambaran secara detail tentang anggur dan sebangsanya. Namun berkat kepiawaiannya kita menjadi merasa sudah memasuki ruang beraroma anggur.

 Kelly duly disappeared into the cellar and returned with bottle of 1997 Amarone Classico from Quintarelli...the planning continued over a bottle of 1996 Corton-Charlemagne Domaine Jean-Francois Coche-Dury. P. 145

Vintage atau panen anggur adalah sesuatu yang penting bagi sebagian petani anggur. Dan untuk itu semua pemilik berupaya menghasilkan sampanye yang lezat sekaligus memabukkan. 

Novel ini dibagi dalam 3 bagian dengan pendekatan masing-masing tokohnya yang cenderung lebih detail. Ini untuk memudahkan pembaca dalam mengenali perubahan watak mulai dari awal hingga akhir cerita. Alur cerita di awal sangat lambat, nyaris bosan apalagi cerita ini seluruhnya berisi ...bab. Mungkin pengarangnya merasa penting untuk memberikan karakter yang menyeluruh dari masing-masing tokoh baik yang protagonis maupun abu-abu. 

Saat membaca novel terutama yang berisi istilah-istilah kadang bisa mendorong kita untuk lebih memahami, tapi bisa juga kita kesampingkan begitu saja. Dalam Vintage pengarang memang melakukan riset tentang perkebunan anggur, tak ketinggalan tempat-tempat eksotis yang menjadi latar cerita.

Makin mendekati akhir cerita ketegangan dan tabir misteri dari semua tokoh pun akhirnya terungkap. Alurnya memang simpel. Gaya bahasa yang dipakai pun tak terlalu hiperbola atau lebay. Yang saya suka adalah ramuan intriknya yang tak terduga. Dan dari sudut pandang serta tentu saja khas wanita. Meskipun tak ada embel-embel misterius, sedikit berita pembunuhan sahabat Kelly yang bernama Gina cukup membuat penasaran.



Secara keseluruhan ceritanya bagus, cukup potensial untuk diangkat ke layar (kaca atau lebar), dan emosi yang teraduk-aduk inilah yang menjadi businya. Bukan karena detail soal anggur tetapi justru perubahan karakter masing-masing yang berangsur-angsur ke pribadi yang lebih baik itulah yang membuat saya menikmati jalan ceritanya. Karena ini novel dewasa wajar saja ada sedikit bumbu erotisnya. Bahkan saya merasa kehilangan begitu menyadari bahwa kisahnya telah berhenti di halaman paling akhir. 

Sisi positif dari novel ini kita menjadi tahu sisik melik soal kebun anggur hingga menjadi sampanye. Sesuatu yang jarang dijumpai di wilayah tropis seperti Indonesia bukan? Selain itu ketiga sosok wanita yang mandiri, tabah, kuat dan tak kenal takut ini bisa menjadi panutan bagi kita yang ingin maju di antara kaum maskulin.

Vintage Vintage Reviewed by Erna Maryo on Oktober 08, 2017 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.