Untuk tahun 2017 ini sampul buku yang saya favoritkan tak terlalu gimana-gimana gitu. Bagus nggak, bagus banget juga nggak. Namun secara visual bisa dikategorikan indah dan menarik perhatian. Entah warna, tone, nuansa, atau penyampaian pesan yang berhasil digambarkan juga telah membuat saya menjatuhkan pilihan terhadap sampul buku ini.
Karena hanya ada dua puluh buku yang menarik dari segi cerita yang saya baca di sepanjang tahun 2017, saya jadi punya banyak waktu untuk membandingkan isi cerita dengan korelasi sampulnya. Dan ini kadang membuat penilaian menjadi subjektif rasanya. Tapi ya sudahlah, ini memang masalah selera saja.
Dan inilah sampul buku pilihan saya.
1. Kesetiaan Mr. X
Sampulnya yang berwarna merah menyiratkan bahwa isi novel ini sangat berbau kriminal, sesuatu yang sadis, sangar, dan mengerikan. Terlebih lagi unsur tulisan dengan huruf kanji cukup membuat mata penasaran bahwa latar cerita ini akan menjadi sangat kelam, mencekam, sekaligus memeras otak.
Saya agak kurang paham dengan simbol hewan di sampulnya ( ayam atau burung?) karena seingat saya di sepanjang cerita tak pernah disebutkan soal hewan tersebut. Korelasi sampul dan isi cerita sangat mendukung pemahaman novel yang aslinya berasal dari Jepang ini. Namun judul yang menyebut 'Mr X' sudah cukup membuat penasaran.
2. Paris Letters ( Surat dari Paris)
Sampul yang dihiasi dengan coretan tangan gambar tentang suatu tempat tentu membutuhkan usaha yang gak mudah. Apalagi bila dikerjakan dengan detail seperti itu dengan menara Eiffel yang legendaris di kejauhan. Tata letaknya saya suka sekali. Ditambah dengan latar warna hijau toska dan pemilihan jenis font nya yang cukup mencuri perhatian.
3. Intelegensi Embun Pagi
Tak perlu diragukan lagi bahwa sampul ini cukup innocent namun merebut perhatian demikian besar sejak diterbitkan pertama kali. Menerbitkan novel namun hanya berupa logo dan latar yang serba putih ini memberi kesan percaya diri yang tinggi.
Bisa dibilang, penggemar novel seri ini tak memedulikan sampul lagi sehingga dengan pencantuman logo saja sudah lebih dari cukup untuk menarik banyak penggemar untuk berbondong-bondong membacanya. Sekali lagi kualitas isi novel adalah yang utama, namun peran sampul buku sebaiknya tidak diabaikan begitu saja.
4. Sophismata
Berlawanan dari IEP yang berlatar putih, sampul novel ini memilih latarnya dengan warna biru gelap dengan siluet wajah sosok wanita dari samping. Awalnya saya kurang paham apa makna dari sosok siluet ini namun setelah membacanya kita akan tahu apa yang berkecamuk dalam pikiran si tokoh utama.
5. Kisah Seorang Pedagang Darah
Novel ini sampulnya cukup memberi ilustrasi sekaligus menguatkan tentang isi ceritanya. Gambar mangkuk cukup memberi pertanyaan tentang apa fungsinya, namun justru di situlah jawabannya. Representasi sebuah mangkuk bisa memberi dua arti; kelaparan atau wadah penampung. Ditambah dengan latar warna merah darah, novel ini sangat gamblang memberi pesan yang dalam kepada pembacanya.
Kebetulan kelimanya adalah novel yang secara kualitas sangat bagus ditinjau dari jalan cerita, namun sebaiknya jangan mudah terkecoh oleh tampilan. Masih ada beberapa sampul buku yang sederhana tetapi memiliki cerita yang dahsyat.
Tidak ada komentar: