Resign!



Resign!
Almira Bastari
Gramedia Pustaka Utama, 288 halaman
Gramedia Gandaria City



Sinopsis:

Sekumpulan geng yang terdiri dari empat karyawan bertekad akan mengundurkan diri segera dari sebuah kantor konsultan. Keempat pegawai yang menamakan dirinya cungpret alias kacung kampret ini merasa sudah tak betah lagi bekerja di bawah atasan yang semena-mena. Sehari-hari mereka selalu merasa terintimidasi dan tidak tenang.

Rara, si cungret paling muda justru melontarkan ide taruhan agar teman-temannya termotivasi untuk mengundurkan diri. Mbak Karen, Mas Andre dan si gendut doyan ngemil, Carlo antusias menyambut gagasannya. Barang siapa paling cepat mengundurkan diri ia harus menraktir begitu isi taruhannya.

Sementara Rara sibuk merancang dan melakukan wawancara ke berbagai perkantoran, Tigran sang Bos justru sering muncul di sekitarnya. Entah saat Rara cuti ke Langkawi, lembur hingga terpaksa pulang  dan nonton bareng atau saat mendapat bonus berlibur ke Bali. Sosok Tigran seakan bayangan yang selalu berada tepat di dekat Rara.

Manakala seluruh daya upaya telah dikerahkan untuk mengundurkan diri, pada akhirnya taruhan hanyalah sekadar taruhan yang menjadi batal hanya karena salah satu dari penghuni kantor konsultan itu ada yang berhasil  resign. Dan yang tak disangka-sangka orang itu adalah sosok yang bukan ikut taruhan.



Ulasan:

Hanya dalam waktu empat hari saja akhirnya novel ini selesai dibaca. Ini mungkin rekor tercepat di tahun ini dalam menyelesaikan bacaan. Bukan karena halamannya yang hanya 200-an saja namun karena isi ceritanya bikin nagih, lucu terutama bila mereka sudah berkumpul dengan lemparan komentar yang 'kena'.




Sebagai novel bergenre Metropop, pakem yang dianut adalah kehidupan masa kini anak-anak Millenial yang sibuk dengan karier, pergaulan masa kini dan gaya hidup modern. Tema cerita yang unik dan belum pernah diangkat merupakan daya tarik tersendiri bagi pembaca apalagi gaya bahasa dan celetukkannya yang menurut saya sangat nyambung banget dengan dunia kerja yang riuh dan penuh energi anak mudanya.
 
Suasana kerja yang terdiri dari anak masa kini dengan gaya penceritaan yang ringan, mengalir dan mudah dimengerti tentu saja menjadi daya tarik dan membuat mata ini terus menelusuri kalimat demi kalimatnya. Ada rasa penasaran, keki, jengkel dan gregetan oleh tingkah yang ditunjukkan baik para cungpret atau pun si Bos yang kebetulan digambarkan sangat tampan. 
 
Jangan mengira novel ini berisi trik apalagi intrik atau mengharapkan 'peperangan' antara karyawan dengan bos, misalnya.Yang ada justru lelucon atau lemparan kata baik antar sesama pegawai atau karyawan dengan bos yang cukup cerdas dan tidak disangka.
 
Untuk sebuah novel yang baru pertama kalinya muncul dalam bentuk cetak -kabarnya cerita ini berasal dari Wattpad- Resign! sangat, sangatlah menggebrak di dunia Metropop. Ada kesegaran di setiap kata, tuturan dan bab-babnya. Seperti menemukan oase di padang tandus layaknya begitu membaca kisah para cungpret ini. Sepertinya kita butuh alternatif bacaan ringan dan menghibur di antara banyaknya kisah tentang traveling, sastra, atau pengembangan diri yang akhir-akhir ini banyak menghiasi toko buku.
 
Saya beberapa kali tertawa membaca mereka yang saling lempar argumen atau alasan manakala urusan siapa yang duluan resign itu mengemuka dan dilontarkan. Terdengar seperti kita sehari-hari di kantor 'kan?
 
Dunia kerja memang memiliki kekhasan tersendiri baik dalam mengerjakan tugas-tugas, mengobrol atau menyebar gosip. Faktanya, semua gosip yang beredar di kantor 90 persennya selalu benar. Jadi  begitu bagian HRD mengatakan akan ada yang resign, gosip itu berubah menjadi sesuatu yang harus dikembangkan. Siapakah dia yang mengundurkan diri itu?
 
Penulisnya sangat jeli dalam mengolah emosi dan mampu menutup rapat-rapat tentang siapakah yang resign itu hingga akhirnya dikeluarkan menjelang akhir cerita. Terus terang saya sendiri pun agak 'kecolongan' mengetahui bahwa yang mengundurkan diri ini adalah sosok yang tak terduga. Penulis juga mengembangkan alur dengan pemilihan setting atau latar yang belum pernah disebut di novel Metropop ( sejauh ini) seperti Langkawi, dan Teras Kota BSD.
 
Alur cerita yang paralel dengan setiap kata mutiaranya di awal setiap bab -yang ternyata mengena sekali- adalah strategi yang bagus untuk menahan pembaca agar lebih lama lagi melahap novel ini.

Okelah, novel perdana karya Almira Bastari ini cukup manis dan bisa direkomendasikan bagi mereka yang menyukai dunia kerja, gosip kerja dan bos yang menjengkelkan. Sebagai sebuah bacaan ringan, novel ini menolong hari-harimu yang sumpek oleh pekerjaan menjadi lebih ceria dan indah kembali.

Seru, konyol, dan apa adanya, itulah Resign!
Resign! Resign! Reviewed by Erna Maryo on Maret 15, 2018 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.