Dalam rangka menyambut rilisnya novel petualangan detektif Cormoran Strike yang kelima, pihak penerbit Gramedia Pustaka Utama telah melakukan berbagai kegiatan sebagai pemanasan agar para pembacanya semakin merasa dekat dan lebih akrab lagi dengan sosok detektif tinggi besar itu.
Kegiatan itu salah satunya adalah dengan mengadakan acara Cormoran Strike Reading Challenge Indonesia. Sejauh ini sudah ada 4 novel karya Robert Galbraith yang telah bisa dibaca dan diulas. Setelah dibaca para peserta Reading Challenge ini diharapkan untuk berpartisipasi dengan membuat resensi dari novel-novel itu. Resensi yang paling menarik tentu saja ada hadiahnya.
Kegiatan itu salah satunya adalah dengan mengadakan acara Cormoran Strike Reading Challenge Indonesia. Sejauh ini sudah ada 4 novel karya Robert Galbraith yang telah bisa dibaca dan diulas. Setelah dibaca para peserta Reading Challenge ini diharapkan untuk berpartisipasi dengan membuat resensi dari novel-novel itu. Resensi yang paling menarik tentu saja ada hadiahnya.
Novel-novel Robert Galbraith yang sudah dibaca kebanyakan memang mengulas petualangan detektif Strike dalam memecahkan kasus yang unik dan sampai judul novel yang terakhir dibaca (Lethal White), drama serta konklusinya tetap memukau hati dan pikiran. Pihak panitia sudah menetapkan selama 4 bulan ( mulai bulan Mei-Agustus) sebagai waktu yang tepat untuk mengingat kembali rangkaian kasus yang telah ditangani oleh Cormoran Strike.
Diskusi Kasus
Saya juga tak mau ketinggalan untuk ikut serta dalam keseruan ini. Mulai dari membaca ulang novelnya yang berjudul Career of Evil atau Titian Kejahatan, ikut lomba resensinya hingga diundang untuk menghadiri Diskusi Menilik Kasus Cormoran Strike #3: Career of Evil secara daring.
Diskusi yang diselenggarakan bersama @detectives_id ini telah berlangsung pada hari Sabtu tanggal 8 Agustus lalu sekaligus diumumkannya juga pemenang resensi novel terbaik. Meskipun gak menang, saya tetap bersemangat untuk mengikuti karena diskusi ini sangat asyik dan seru.
Terus terang baru kali ini saya mengikuti diskusi soal novel yang dikupas secara pas dan mendalam bahkan dalam situasi di tengah pandemi seperti ini. Apalagi temanya mengenai petualangan atau investigasi pasti banyak hal yang menarik tentunya. Lucunya, saya sempat tertinggal setengah jam untuk mengikuti diskusi gegara lupa. Oh ya diskusi ini dihadiri pula oleh si penerjemah novel-novel Robert Galbraith, mbak Siska.
Untunglah ada teknologi Zoom dan ya, diskusinya sangat efektif. Sesi yang paling menarik menurut saya adalah saat membicarakan hubungan sang detektif itu sendiri dengan sekretarisnya, Robin Elacott. Rupanya semua benar-benar memperhatikan perasaan Strike. Dan berharap keduanya makin intens dalam berinteraksi di novel selanjutnya.
Diskusi berakhir tepat pukul 17.30 wib dengan membawa pemahaman baru tentang pribadi Strike. Memuaskan.
Tidak ada komentar: