Adu Pintar Para Peretas dalam Spammer



Spammer
Ronny Mailindra
Bentang Pustaka, 328 hal,
iPusnas 2016

Sinopsis

Vergis mendadak bingung karena tiba-tiba ia diserang oleh sekelompok misterius yang ingin mencelakakan dirinya. Untunglah ia pandai bela diri dan mampu menyelamatkan diri. Namun itu hanya sesaat. Kamar kosnya diobrak-abrik, laptop kesayangannya dirampas dan akhirnya ia terpaksa harus mengungsi ke kota Bandung.

Meskipun belum tahu duduk persoalannya, samar-samar Vergis yang seorang peretas ini bisa meraba bahwa ada semacam konspirasi besar yang mengharuskan ia ikut campur dan terlibat dalam pusaran kejahatan. Ia tak menyangka perbuatannya mengirim spam-spam virus telah mengakibatkan terhapusnya data-data yang justru menjadi bukti kuat keterlibatan pengusaha korup bernama Aven Dogoan dalam korupsi penyediaan ponsel anti sadap yang rupanya juga sedang diselidiki KPK.

Melalui serangkaian teknik peretasan yang lumayan mendebarkan, akhirnya Vergis mampu mengatasi perang digital ini meskipun pacarnya harus ikut tertawan oleh kelompok peretas jahat yang dipimpin oleh Leak. Pada akhirnya kebenaran menemukan jalannya sendiri. 


Ulasan


Baru kali ini membaca cerita tentang spammer alias peretas yang memilik spesialisasi menyebarkan spam-spam virus ke file komputer melalui surat elektronik menjadi suatu pengetahuan yang menakjubkan. Ini merupakan pengalaman baru dalam membaca kasus cerita berlatar teknologi informasi.

Saya baru saja membacanya pada tahun ini, 2021. Padahal novel ini telah rilis sejak 2016. Kecuali penyebutan alat komunikasi Blackberry yang saat ini sudah ditinggalkan, isi cerita keseluruhannya masih relevan dengan kondisi sekarang. Bahkan saya takjub dengan alur dan bagaimana pengarang menyelesaikan masalahnya. Begitu sederhana dan tidak serumit dalam membahas kode-kode peretasan. Salah satu  genre thriller yang sangat apik dan alurnya mengingatkan pada karya Tsugaeda.


Meskipun isi ceritanya tentang peretasan, namun inti dari kisah ini adalah perbuatan jahat akan selalu kalah dan peretasan itu sendiri bagaimanapun tidak bisa dibenarkan. Liku-liku seorang peretas yang diburu telah menjadi sisi cerita yang menarik untuk digali apalagi bila dikaitkan dengan semacam konspirasi besar. 

Sisi lain


Diangkat ke dalam sebuah tema sederhana dengan aksi kepiawaian seorang peretas dalam  menyebarkan virus adalah ide brilian di tengah kepungan novel drama lainnya. Masih jarang sepertinya ada novel yang menceritakan tentang seluk beluk dunia teknologi informasi terlebih lagi soal peretasan. Dan ini unik sekali.

Sampai sejauh ini peretas adalah sosok yang dianggap sebagai pengganggu, manusia jahat yang merugikan di dunia maya sehingga perlu diamankan, diburu, diinterogasi dan ditahan oleh pihak berwajib. Dan hadirnya novel ini telah membuat pembaca mengerti bahwa ada sisi lain dari seorang peretas yang bisa kita selami selain sisi buruknya yang meretas di sana-sini.

Membaca novel ini kita akan dibuat kagum oleh cara-cara yang ditunjukkan peretas jahat yang diwakili Leak dalam mengobrak-abrik suatu berkas data. Bahasa yang disampaikan pun dibuat sesederhana mungkin agar pembaca awam bisa ikut memahami dan menikmati liku-liku kejahatan di dunia digital ini. Seru dan menegangkan.

Terasa dekat


Tak bisa dipungkiri bahwa kisah tentang peretas menjadi sesuatu yang langka untuk diangkat menjadi sebuah cerita drama. Terutama ketika tokoh Vergis harus melakukan olah data untuk menarik kembali simpanan file yang diparkir dalam Master Zombie - sebutan untuk semacam folder yang berisi berkas-berkas yang terkumpul dari spam yang telah ia sebarkan ke mana-mana. Menarik dan brilian.

Latar cerita yang dilekatkan dengan peristiwa gencar-gencarnya penyelidikan korupsi oleh KPK terhadap perusahaan nakal menjadikan isi ceritanya terasa dekat dan semakin membuat pembaca ikut terbawa emosi serta merasakan adrenalin saat harus melakukan perang secara digital dengan peretas jahat, Leak. 

Penggambaran tokoh jahat yang diwakili oleh Leak maupun Aven sekilas tidak menimbulkan dampak yang membuat pembaca emosi. Sebaliknya, justru cara berpikir yang 'lamban' dari Vergislah yang membuat cerita ini seru dan bikin gregetan.

Ya, Pak. Tapi orang yang menyebarkan virus dan trojan itu tidak akan tahu kalau ada file-file penting di laptop Bapak. Paling orang itu cuma mencari alamat email untuk dikirimi iklan hal.39

Meskipun KPK di sini sekadar penyambung cerita namun kehadirannya membuat ceritanya begitu membumi dan menjadi sangat dekat dengan peristiwa yang berlangsung di Indonesia. Saya yakin apabila pengarang menulis karya lain yang berlatar kejahatan digital lagi pasti akan lebih seru mengingat latar belakangnya yang sangat piawai dan akrab dengan dunia IT dan cerita tentang kejahatan IT masih jarang diolah. Pasti menarik.



Adu Pintar Para Peretas dalam Spammer Adu Pintar Para Peretas dalam Spammer Reviewed by Erna Maryo on Maret 12, 2021 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.