The Dating Game: Cerita Cinta dan Kesempatan Kedua

 

 
Dating Game
Nina Ardianti
Gramedia Pustaka Utama, 368 hal
Scribd
 

Sinopsis 

 
Lima tahun silam Emma Sjarief dan Kemal Arsyad dipertemukan pertama kali dalam sebuah acara pertunangan sahabatnya, Sashy. Perkenalan yang sesungguhnya berkesan dan begitu membekas di hati Emma jika saja Kemal tidak mengucapkan kata-kata yang menyakitkan hati dirinya.
 
Kini ia berjumpa lagi dengan cowok ini dengan situasi yang berbeda seraya membangun dinding tebal agar Kemal tidak mendekati dan berupaya tetap menjauhinya. Kendati telah berkali-kali berusaha menata hati agar tidak tersakiti lagi, nyatanya hati Emma mulai luluh karena Kemal menyodorkan sesuatu yang membuatnya berpikir ulang.
 

 Ulasan

 
Pertama kali melihat sampulnya yang unik dan menurut saya bagus banget membuat saya penasaran dengan permainan dan perjalanan percintaan yang dilakoni oleh dua orang yang saling tertarik ini. Ini adalah novel ketiga yang saya baca dari pengarang yang sama. Cerita yang khas Metropop tentunya gak akan jauh berbeda, namun dalam The Dating Game ada pembedanya yakni, kesepakatan untuk mendapatkan kesempatan kedua melalui tahun-tahun yang berjalan serta keadaan yang mendewasakan mereka berdua.
 
Cukup suka dengan kerumitan yang dibuat oleh kedua orang ini, Kemal dan Emma dalam menjalin hubungan. Tarik ulur pertemuan yang begitu intens padahal kedua hati sama-sama terpikat merupakan ramuan khas genre novel romance dalam mengembangkan alur. Kadang melelahkan kadang bikin penasaran juga dengan alurnya.

Pov-nya yang bergantian antara Emma dan Kemal bisa membantu cerita romansa ini rada tergali. Perasaan masing-masing yang terungkap dengan latar dunia kerja yang elegan dari keduanya sedikit banyak membuka wawasan tentang karier itu sendiri, antara lain tentang penjualan global bond-nya.

Dialog yang muncul terutama cetusan kekecewaan Emma terhadap sikap Kemal lima tahun sebelumnya membuat cerita ini punya denyut yang lebih kuat dari sekadar pertemuan sepasang kekasih. Banyak 

Tema ceritanya mengingatkan saya dengan novel-novel yang selalu mengedepankan gaya hidup masa kini dengan selipan cas cis cus bahasa Inggris serta berkarier di dunia kerja yang masuk golongan kerah putih, seakan hidup sudah terjamin lengkap dan yang kurang hanyalah pemahaman akan misteri cinta dan kerumitannya.
 
Novel ini asyik, ringan dan saya menikmati sekali bacaannya. Dua hari saja saya menyelesaikannya. Kedua karakter yang dominan, Emma dan Kemal sama-sama menampilkan pergulatan batin dan perkembangan perasaan mereka berdua seiring dengan waktu berjalan. Jelas sekali bahwa kesempatan kedua adalah inti dari love-hate relationship
 
Hal yang paling menarik dari novel ini adalah bila keduanya berjumpa dan saling melontarkan kata-kata yang saling berbalas.  Rame sendiri. Bahkan ada kalanya ucapan keduanya sebenarnya menyiratkan perasaan rapuh yang mati-matian disembunyikan alih-alih ingin dimengerti.
 
Akhir kata, selain pertemuan dan lagi-lagi pertemuan yang dilakukan oleh Emma dan Kemal demi menyamakan persepsi, kisah ini dengan manis ditutup oleh closure yang mengesankan.
 

"Yang aku nggak mengerti mengapa kamu nggak menjelaskan semuanya dengan tenang? Kamu tahu kan, kalau aku pasti bisa mengerti dan kita nggak perlu saling menyakiti. Semuanya bisa selesai saat itu juga." (hal 341)

 
 
Novel tentang hubungan cinta dengan tarik ulur ini klise apalagi dengan pertengkaran demi pertengkaran yang kerap mewarnai dan mendominasi isi cerita. Namun, tak bisa dipungkiri novel ini berhasil memberikan obat kerinduan akan cerita cinta yang menarik bagi pecinta drama kisah romansa yang tanpa sadar membuat beberapa penggemar cerita cinta akan selalu senang membacanya tak peduli alur dan karakternya bagaimana dan sudah tahu akan berakhir seperti apa. 
 
The Dating Game: Cerita Cinta dan Kesempatan Kedua The Dating Game: Cerita Cinta dan Kesempatan Kedua Reviewed by Erna Maryo on Januari 10, 2025 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.