Dibalik Kegelapan
Tilly Bagshawe
Gramedia Pustaka Utama, 513 hal
Gramedia, Pondok Indah
Sinopsis:
Sejak kecil Grace selalu dilimpahi kebahagiaan, tak pernah merasa kesulitan dalam hal apa pun terlebih kasih sayang yang besar dari sang Ayah, Cooper Knowles. Kedua kakak perempuannya -Connie dan Honor- terpaksa memendam rasa iri yang kadang muncul. Setelah dewasa Grace bertemu dan menikahi seorang pria yang pintar mengelola investasi keuangan Quorum, Lenny Brookstein. Tak ada yang menduga runtuhnya kebahagiaan datang terlalu cepat. Lenny mati bunuh diri saat tengah pergi ke laut seorang diri. Sepeninggal suaminya Grace didakwa dan dihukum penjara seumur hidup karena disangka menggelapkan uang para nasabah. Kedua kakak beserta ipar-iparnya pun perlahan menyingkir tak ingin berhubungan lagi dengan Grace.
Bahkan kawan seperjuangan Lenny, John Merrivale dan Andrew Preston tak pernah menampakkan batang hidungnya lagi ke hadapan Grace.
Hari-hari sebagai orang hukuman di penjara Bedford Hills sangat membawa dampak yang optimis. Berbekal kartu-kartu identitas palsu dan sedikit uang dari para teman satu selnya, Grace merencanakan kabur untuk mengusut tuntas siapa yang menyebabkan Lenny tewas dan menuntut balas.
Kaburnya Grace membuat penjara kebakaran jenggot terlebih lagi FBI, lembaga yang sedari awal getol sekali mencari tahu uang yang diduga disembunyikan Lenny. Dikejar-kejar di seluruh Amerika dan bagi siapa pun yang mampu menangkapnya akan memeproleh uang senilai 200 ribu dolar membuat Grace harus pintar-pintar menyamar demi mencapai maksudnya.
Akhirnya kebenaran memang datang. Lewat pertolongan Mitch polisi yang simpati pada nasibnya, Grace menemukan apa yang ia cari. Namun kejutan telah menantinya di Le Cocon.
Ulasan:
Setelah sekitar 2-3 tahun lamanya menanti dan bertanya-tanya 'Kapan lagi ada novel sedahsyat Sidney Sheldon muncul?' Lha ternyata sudah ada terbitan baru lagi besutan Tilly Bagshawe beberapa waktu lalu.Judulnya yang misterius ini mendorong saya untuk membelinya segera. Kali ini lebih hebat dan benar-benar membuat saya tak mampu berhenti membaca. Ada kekangenan tersendiri saat membaca huruf demi hurufnya. Seakan roh Sidney Sheldon memang melingkupi novel ini. Dan memang kalau bicara plot, pengarangnya seperti mampu membawa pembacanya ke alam yang lain. Kita dibawa tanpa sadar dan hanyut oleh buaian alur ceritanya hingga tak menyadari bahwa sebenarnya kisahnya ini penuh intrik kotor.
Tak bisa yang bisa mengalahkan kepiawaian cara menulis mendiang Sidney namun Tilly seakan mampu membuktikan bahwa ia bisa menjadi pengarang yang mampu membuat pembaca tercengang.
Saya selalu harus waspada bila sudah membaca novel jenis ini karena pasti akan ada jebakan dimana-mana. Namun khusus untuk buku ini saya seakan terjerumus sehingga tak mampu menyangka di akhir ceritanya akan lain sama sekali.
Seperti biasa tokoh utamanya seorang wanita yang dengan segala keterbatasanya dan keluguannya mampu membalikkan keadaan seantero Amerika. From zero to hero, begitu kira-kira. Ada tokoh-tokoh lainnya yang berpotensi jahat atau abu-abu. Namun pengarang mampu untuk mempertahankan dan menggiring pembaca untuk tetap mengira dialah si tokoh jahat. Padahal...ah, baca sendiri.
Pada prinsipnya kejahatan tak ada yang sempurna dan akan selalu ada ganjarannya yang setimpal. It's good novel. Saya jadi ketagihan untuk membaca karya Tilly yang lain jadinya.
Tidak ada komentar: