Sudut Mati
Tsugaeda
Penerbit Bintang, 340 hal
Belinya di Pameran Buku IIBF 2018
Sinopsis:
Setelah delapan tahun berada di San Francisco, tiba saatnya bagi Titan untuk kembali ke Indonesia. Anak konglomerat Sigit Prayogo ini seharusnya tak ingin pulang. Namun sebuah pesan rahasia yang disampaikan dari adik perempuannya Tiara, telah mendorongnya untuk datang dan membereskan segala urusan. Malangnya Tiara yang menjadi istri Kevin -anak penguasa Ares Inco- justru dijadikan tameng dan sandera oleh musuh mereka.
Selain bertemu dengan adiknya, Titan juga mau tak mau akhirnya berjumpa kembali dengan kedua kakak laki-lakinya yang kerap berseberangan dalam hal mengelola perusahaan. Berbeda dengan sang Ayah yang sangat gembira dengan kemunculannya, baik Titok ataupunTeno keduanya tak begitu antusias dengan kedatangan Titan.
Titok berhasrat sekali untuk menjadi pemimpin puncak di perusahaan selagi Sigit Prayogo sibuk dengan pencalonan presidennya. Sedangkan Teno, sesungguhnya ia punya agenda tersendiri. Yang bisa diandalkan hanya Titan seorang. Apalagi musuh korporasi mereka, Ares Inco sedang kuat-kuatnya dan mengincar kejatuhan perusahaan Grup Prayogo.
Apa pun dilakukan demi tegaknya perusahaan bahkan bila perlu Titan mengorbankan diri sebagai umpan Ares Inco yang sangat berhasrat sekali merebut dan menghancurkannya.
Ulasan:
Hanya tiga kata untuk mengomentari kisah ini: Bukan main, dahsyat, seru!
Kisah ini sangat sejalan dengan perkembangan dan dinamika yang sedang terjadi hingga hari ini. Terutama kisah seputar Pilpres. Meskipun novel ini baru saya baca di 2018 (terbit 2015), namun tema ini masih nyambung dengan situasi dan kondisi saat ini. Cerita tentang pertarungan dua perusahaan dengan intrik-intrik keji dan kotor yang diumbar di sini. Bagi yang tak kuat dengan pertumpahan darah, lebih baik berhenti di awal karena situasi yang digambarkan sangat mencekam dan serius.
Bukan kali pertama saya membaca novel bertema thriller, namun yang ini sungguh membuat saya harus terus membacanya hingga usai. Hanya perlu lima hari untuk menuntaskannya.
Dunia Nyata
Alurnya yang meliuk-liuk dengan rahasia yang tetap tersimpan rapat hingga saatnya dibuka adalah racikan yang sungguh seru dan menimbulkan pertanyaan retoris, akankah di dunia nyata memang demikian? Meskipun ini hanya berupa fiksi tak bisa dipungkiri ide untuk mengembangkannya sebagian besar berasal dari cerita yang berkelindan di sana-sini pada era menjelang Pilpres 2014.
Perusahaan yang tetap jaya di era lama (Orba) dengan berbagai kemudahan perijinan lalu perlahan-lahan tumbang bukanlah berita isapan jempol belaka. Dan situasi seperti ini sangat jitu untuk diangkat ke dalam cerita terutama sisi-sisi gelap baik yang sejalan atau yang paradoks. Tak ketinggalan manusia yang terlibat dengan berbagai aspek kejiwaannya. Namun di atas semua, ceritanya sangat kental dengan persekongkolan bernuansa gelap dan tak disangka-sangka itulah yang membuat saya merasa novel ini kurang...panjang dan tebal.
Membaca Sudut Mati seakan menegaskan bahwa inilah potret sesungguhnya perusahaan pasca Orba yang kelimpungan dan harus bertarung demi eksis dan perut.
Mengambil latar sebuah keluarga yang nampaknya harmonis namun rapuh di dalamnya. Kita akan ikut larut dalam berbagai permasalahan yang melanda keluarga Sigit Prayogo. Di awal-awal bab, pengarang memperkenalkan tokoh-tokoh yang bakal menjadi dinamit dan siap meledak. Setelahnya kita bakalan terkejut karena gangster itu memang ada.
Kesan misterius makin nampak hingga ke pertengahan bab pada saat Titan tertangkap oleh anak buah Ares dan diinterogasi oleh Nando, Bos Ares Inco. Alur cerita kian panas dan menukik tajam kala Teno ikut beraksi pula. Padahal ini barulah salam pembuka dari serangkaian adegan kekerasan berikutnya.
Terkecoh
Sebenarnya banyak potongan dari cerita ini yang sukses membuat pembacanya terkecoh. Salah satunya adalah tentang sosok si Dokter. Kemisteriusannya sanggup melenakan kita yang justru sibuk mencari tahu sosok lainnya yang setara, The Shadow. Bahkan hingga menjelang akhir cerita pun kita tetap belum tahu siapakah keduanya? Pria atau wanita? Teman, sahabat, kekasih atau lawan? Hingga akhirnya kita hanya mampu terperangah akan sosoknya yang selevel agen rahasia.
Konspirasi Korporasi
Menarik untuk ditelisik mengapa tema tentang korporasi yang dipilih oleh pengarang sebagai latar cerita. Salah satunya karena pengarang memang telah paham dunia korporasi dan sangat tahu seluk beluk permasalahan yang muncul sekaligus solusinya. Alasan lain mungkin karena dunia perusahaan sangat jarang diungkit dan langka sekali untuk dijadikan tema. Entah terlalu rumit atau kurang menguasai atau berat sehingga menerbitkan kisah ini hanya ada dua pilihan; disukai atau dijauhi.
Di tangan Tsugaeda, dunia korporasi digali lebih mendalam, segala jeroan dan intrik-intrik kotor pun diungkit habis-habisan seiring dengan sikap para pelakunya yang menghamba dengan harta dan kekuasaan.
Bagi saya kisah Sudut Mati adalah thriller korporasi kedua setelah Proyek Maut. Sama-sama taktis dalam mengemas alur dan berani dalam melakukan tindakan yang bahaya bahkan ekstrem sekalipun. Kisahnya solid, memukau dan penuh kejutan.
(Baca: Proyek Maut)
Biasanya saya akan merasa 'dekat' dengan salah satu tokoh bila membaca novel. Merasa berpihak dengannya dan ikut larut oleh sepak terjangnya. Namun kali ini bagi saya semua tokoh yang terlibat serasa memiliki pribadi abu-abu dan punya andil untuk mengantarkan perusahaan Sigit atau Ares Inco ini ke lubang kehancuran.
Konspirasi licik dan ketegangan yang dibangun sangat besar sumbangannya dalam menghasilkan cerita yang tidak biasa terutama dalam menceritakan masing-masing latar belakang pribadi.
Teno atau Kath
Semua tokoh-tokohnya menarik untuk ditelusuri. Bahkan saya tertarik dengan pribadi Teno yang menghasilkan Manifesto Teno atau Kath yang cenderung menjadi sosok yang aman, stabil, tenang menghanyutkan namun sesungguhnya...ah, baca sendiri saja ya.
Antara Teno dan Kath, tanpa mengecilkan yang lain, bagi saya kedua tokoh ini merupakan kunci pembuka segalanya. Kaitannya apa, entahlah masih misterius juga. Mungkin bisa dibuat prekuelnya karena yakin deh keduanya pasti memiliki masa lalu yang sama brutalnya dibanding yang hanya diceritakan dalam sekilas dua kilas di dalam novel ini.
Menurut saya inilah kisah thriller yang 'terdekat' dengan kehidupan sehari-hari alias membumi karena selain dialog Jawa, sosok paranormal dan permen jahe, Sudut Mati sebenarnya kisah ketimpangan keluarga, pencarian jati diri anggota keluarga yang tercerabut oleh masalah lain yang lebih berat.
Bila ada kelebihan tentu ada kekurangan. Novel ini tak memberi penjelasan apa motivasi Teno sebenarnya untuk selalu ingin menghabisi ayahnya. Apakah dendam atau benci. Bila itu dikategorikan sebagai misterius, yah ini akan menjadi kisah paling lengkap kemisteriusannya.
Tidak ada komentar: