Black Showman dan Pembunuhan di Kota Tak Bernama: Adu Cerdik antara Pesulap dengan Pembunuhnya

 

 
Black Showman dan Pembunuhan di Kota Tak Bernama
Keigo Higashino
Milka Ivano (Penerjemah)
Gramedia Pustaka Utama, 516 hal
e-book

 Sinopsis

 
Mayo terpaksa mudik ke kampung halaman karena tiba-tiba ia mendapat kabar ayahnya telah tiada. Kesedihannya semakin bertambah tatkala menerima kenyataan ayahnya meninggal karena terbunuh di rumahnya sendiri.
 
Penyelidikan sudah berjalan dan ditangani polisi namun kemajuannya sangat lamban. Paman Mayo yang bernama Takeshi pun akhirnya secara diam-diam ikut juga menyelidiki kematian sang kakak tetapi dengan metode tersendiri. 
 
Sebagai seorang guru Bahasa Jepang yang hidupnya tidak neko-neko, kematian Pak Guru Kamio Eiichi cukup mencurigakan karena jasadnya ditemukan di belakang rumah dan tidak ada barang-barang berharga yang hilang.

Sementara itu teman-teman Mayo akan mengadakan reuni sekolah SMP yang rencananya akan diadakan beberapa hari kemudian dan Pak Guru Kamio dijadwalkan akan turut hadir pula. Dengan berita kematian Eiichi yang mendadak, reuni tersebut rupanya akan sedikit mengalami perubahan acara.

Acara reuni tetap diselenggarakan namun di antara teman-teman Mayo tersebut terdapat satu pelaku yang tidak menyadari bahwa dirinya telah diincar dan tanpa sadar diungkap perbuatannya oleh Takeshi yang telah mengetahui terlebih dahulu segala sepak terjangnya.
 
Kecerdikan Takeshi dalam memainkan trik-trik sulapnya dan kemampuannya dalam menggali keterangan orang-orang yang terakhir berhubungan dengan Kamio Eiichi akhirnya membuahkan hasil. Dan di tengah acara reuni itu, Mayo tak pernah sekalipun mengira bahwa sosok yang dikagumi itu adalah pelaku yang telah tega menghabisi ayahnya. 

Ulasan


Setelah beberapa tahun kemudian, akhirnya saya bisa memiliki kesempatan membaca karya Keigo lagi. Bukan suatu hal yang mengherankan apabila karya Keigo begitu disukai pembaca saat ini. 
 
Sejak dua tahun belakangan ini novel-novelnya begitu menarik untuk dibaca dan saya menjadi salah satu pembaca yang ikut penasaran dengan beberapa karyanya. Terakhir saya baca novelnya itu lima tahun silam. Sudah lama ya.


Selain karena kepiawaiannya dalam meramu alur cerita dan penokohan yang unik, kemampuannya dalam mencampurkan berbagai elemen semisal trik sulap dalam sebuah penyelidikan dan kehadiran sosok komikus yang pandai membuat komik terkenal macam Genno Labyrinth cukup membuat cerita ini berbeda.
 
Seperti cerita-cerita tentang kasus kriminal lainnya, penyelidikan sang detektif yang diwakili Takeshi yang pesulap nyentrik ini terkesan tidak terlalu transparan atau dengan kata lain disembunyikan. Pembaca dibiarkan menikmati, merangkai, dan menyimpulkan sendiri apa-apa saja yang telah disodorkan selama investigasi itu berjalan.
 

Tidak banyak tingkah

 
Takeshi dan keponakannya Mayo akhirnya menjadi duo tokoh penting dalam memecahkan misteri kematian Eiichi. Takeshi yang pintar adalah sosok dambaan kita selayaknya Sherlock, sedangkan Mayo berperan menjadi Watson yang mau tidak mau harus bekerja sama sesuai ritme pola kerja sang Paman.
 
Cara pengarang mengatur alur yang terkesan lamban namun menukik menjelang di akhir cerita dan memberi penekanan akan sebuah hasil penyelidikan nampaknya memang menjadi ciri dari novel ini. Dan mungkin baru di novel ini saja disebutkan situasi terkini pandemi dan Covid-19 yang melanda negeri Jepang tergambarkan dengan jelas, khususnya tentang karantina dan WFH.
 
Pengarang juga memperkenalkan berbagai tokoh yang bisa pembaca tebak terutama teman-teman Mayo yang hadir pada acara reuni. Gaya seperti demikian memang lazim dipakai namun bagi yang sudah sering membaca kisah detektif apalagi kasus pembunuhan, akan terlihat bahwa yang tidak banyak tingkah dan paling terlihat biasa dan normal, itulah yang dicurigai. 
 

 Tanpa bisa dicegah


Pak Guru Kamio adalah gambaran sosok guru yang bijak, baik, sabar dan sangat memahami murid-muridnya. Ketika maksud baik ini ditafsirkan berlebihan oleh salah satu muridnya, maka malapetaka itu terjadi tanpa bisa dicegah.
 

"Karangan itu," lanjut Kamio, "mahakaryamu, Genno Labyrinth...aku jadi heran kenapa cerita yang dikarang Tsukumi, dijadikan komik oleh Kugimiya?"


Cerita yang sederhana namun dramatis dalam penyampaiannya. Ketika sesi pengungkapan tabir kematian Kamio Eiichi dibeberkan di depan para mantan murid yang sedang menghadiri reuni, saya bisa merasakan atmosfer di tempat itu spontan berubah menjadi tegang dan panas. Bahkan mungkin saja salah satu pelaku yang hadir itu mulai berkeringat dan pucat. 
 
Puncak dari hasil penyelidikan Takeshi dan juga kesimpulan pembaca sendiri akan terbukti secara bersama-sama.
 
Momen seperti inilah yang dinanti oleh setiap pembaca pecinta misteri kasus kriminal terutama pembunuhan. Terpuaskan. Dan pengarang berhasil mewujudkan perasaan itu dengan ritme yang pelan namun makin naik intensitasnya sehingga kita tak bisa lepas dari novel ini kecuali telah tamat ceritanya.



Black Showman dan Pembunuhan di Kota Tak Bernama: Adu Cerdik antara Pesulap dengan Pembunuhnya Black Showman dan Pembunuhan di Kota Tak Bernama: Adu Cerdik antara Pesulap dengan Pembunuhnya Reviewed by Erna Maryo on November 12, 2022 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.