Putri Kedua - Second Sister
Chan Ho-Kei
Reita Ariyanti (Penerjemah)
Gramedia Pustaka Utama, 626 hal
iPusnas
Sinopsis
Nga-Yee merasa heran mengapa adiknya, Siu-Man harus menempuh jalan pintas yang sangat mengerikan. Terjun dari lantai dua puluh tanpa meninggalkan pesan. Didorong oleh keinginan menguak siapa yang harus bertanggungjawab atas kematian adiknya, Nga-Yee menghubungi seorang peretas bernama N yang tinggal di gedung sewaan enam lantai di Second Street, Sai Ying Pun.
Nga-Yee yakin ada semacam persengkongkolan jahat yang mengakibatkan adiknya harus bunuh diri. Petualangannya bersama N menghadirkan pengalaman yang mencengangkan karena ternyata dunia digital bawah tanah sungguh kejam.
Setelah menyaksikan bagaimana N mengungkap cara kerja sebuah percakapan daring yang bisa menjadi senjata makan tuan, Nga-Yee akhirnya mampu menerima kematian Siu-Man dengan ikhlas. Meskipun kasus perundungan yang dialami Siu-Man itu masih tetap mengganjal batin, setidaknya Nga-Yee mampu berdamai dengan hatinya yang diliputi oleh dendam sebelumnya.
Ulasan
Luar biasa sekali cerita dan pesan yang disampaikan di novel ini. Benar-benar berdaging. Tak heran novel ini selalu diperebutkan dan tak pernah ada stoknya di aplikasi iPusnas saking banyaknya yang ingin pinjam. Hal itu pertanda bahwa Putri Kedua memang bukan novel sembarangan karena banyak yang antre ingin membacanya.
Cerita dengan tema yang tidak biasa karena mengambil sisi gelap kehidupan dunia digital, web gelap, dan konspirasi tentunya harus benar-benar menarik. Dan memang membaca Putri Kedua ini saya tidak bisa berhenti untuk membacanya sampai habis.
Olahan kata yang tidak rumit untuk memaparkan sebuah istilah atau rangkaian panjang antara internet, CCTV, pemalsuan suara, tulisan, gambar serta surat eletronik di layar ponsel membuat novel ini tidak membosankan. Sebaliknya, justru bikin nagih.
Aku bisa memecahkan kasus seperti ini dengan mata tertutup. Mudah saja. Semua peladen forum Internet merekam alamat-alamat IP. Aku butuh waktu beberapa menit untuk masuk ke back end Popcorn dan mengunduh fail yang kubutuhkan. Hal 51
Setiap langkah yang diambil oleh N merupakan gambaran betapa dunia tipu-tipu itu memang ada dan lebih ngeri bila jatuh ke tangan yang jahat. Bersikap bijak sangat diperlukan saat kita sudah terjun ke dunia maya. Kehati-hatian saat membubuhkan identitas diri dan data pendukung sangat diperlukan karena siapa yang akan menjamin data kita akan aman saja selama ini.
Selain tentang dunia nyata yang sangat keras, kepahitan dunia maya yang diungkap lewat peretas bernama N- memang namanya begitu- cukup telak menghadirkan fakta yang menyeramkan.
Perempuan naif
Cerita detektif sederhana yang dibungkus dengan dukungan teknologi internet cukup membuat terpukau. Alur cerita yang menegangkan sekaligus haru yang hanya melibatkan perempuan naif bernama Nga-Yee dan N di sebuah kolam digital yang berisi perang e-mail di chatboard sekolah, dorongan bunuh diri bagi mereka yang rentan, aksi para penjahat seksual, adu lihai tim peretas, semuanya membuat novel ini memikat sampai halaman terakhir. Seru banget.
Nga-Yee adalah representasi diri kita sendiri yang naif dan tak tahu apa-apa tentang jagad maya. Namun kuat dalam rasa empati. Di sini kita tak hanya diceritakan tentang sisi gelap dan bahayanya Internet namun juga diperlihatkan rasa kasih untuk memaafkan terhadap pelaku yang jelas-jelas telah membuat Nga-Yee kehilangan adiknya.
Saya salut dengan kepiawaian pengarangnya yang mampu mengaduk-aduk emosi dan telah memberi pemahaman lebih tentang apa itu dunia maya yang sebenarnya.
Novel Putri Kedua selain membuka wawasan akan kejahatan di dunia maya, jelas memberikan semacam literasi internet secara sederhana dari pakarnya. Sang pengarang yang berprofesi sebagai software engineer rupanya cukup berhasil mengantarkan pesan yang paling penting dan berkesan.
Bijak dan berhati-hatilah dengan jarimu.
Tidak ada komentar: