Ibu Tercinta dan Segenap Penyesalan yang Menghantui




Ibu Tercinta (Please Look After Mom)
Shin Kyung-sook
Tanti Lesmana (Penerjemah)
Gramedia Pustaka Utama, 296 hal
iPusnas

Sinopsis


Keadaan di rumah sudah tak sama lagi ketika sang ibu yang bernama Park So-nyo tiba-tiba menghilang begitu saja saat akan menaiki gerbong kereta api bawah tanah demi ingin menengok anak-anaknya di kota. Ibu tertinggal naik kereta dan tidak terlacak lagi jejaknya.

Suami dan anak-anaknya yang telah dewasa berusaha melacak dan mencarinya dengan menempelkan pamflet di tembok-tembok. Namun hasilnya nihil. Ibu seakan ditelan bumi.

Orang-orang yang ditinggalkan oleh Ibu awalnya merasa biasa saja selain perasaan takut kalau Ibu tersesat dan tidak tahu jalan pulang. Tetapi lambat laun perasaan sepi dan gamang itu menyerbu dan menghinggapi pikiran semua yang ada di rumah. Terasa hampa dan sunyi.

Rumah terasa hening, senyap, dan tak terdengar suara-suara Ibu yang sedang memasak, memotong, menyiapkan minuman atau teriakan khas yang keluar dari bibirnya ketika berada di kebun atau saat memberi makan pada hewan ternaknya.

Ada kesedihan karena selama ini mereka kerap mengabaikan peran Ibu yang multi fungsi ini. Ketidak berdayaan semakin menjadi-jadi manakala suami, anak bahkan  saudara ipar ternyata tak tahu bagaimana cara mengendalikan dapur dan rumah seutuhnya. 

Kesadaran akan kehilangan ibu begitu sangat menyakitkan sehingga yang tertinggal hanya kenangan manis dan penyesalan besar.


Ulasan


Kalau membaca judulnya saja sudah membangkitkan rasa haru apalagi mengetahui isi dan jalan ceritanya. Dijamin pembaca akan makin tersentuh oleh keanggunan, jiwa besar dan kepasrahan yang dimiliki  seorang Ibu bernama Park Soo-nyo.

Novel ini sangat menyentuh karena langsung membicarakan sosok Ibu yang tentu saja digambarkan alih-alih luar biasa, namun justru ini biasa sekali peran dan pembawaannya. 

Ibu tidak biasa memasak ikan. Dia bahkan suka salah menyebutkan nama-nama ikan. Buat Ibu, ikan makerel, ikan layur, ikan pike, semuanya sama saja, pokoknya ikan. Hal 71


Mulai dari memberikan makanan untuk hewan ternak, menyiapkan sarapan pagi, memasak, menyambut suami yang pulang dari kondisi manjanya, hingga membuat seisi rumah terasa hangat dan hidup. Seluruhnya adalah tugas kerja Ibu sehari-hari selama di rumah.

Terkesan biasa saja, namun apa yang tengah terjadi sebelum dan saat sosok Ibu tak ada lagi di rumah digambarkan dengan sangat melankolis dan haru oleh pengarang. Sebegitu dalamnya perasaan yang tercabik-cabik akibat ditinggal Ibu, membuat keseluruhan novel ini terasa seperti sebuah penyesalan besar.

Konsep tentang sosok Ibu sudah banyak diceritakan oleh banyak novel lain. Kesemuanya selalu mendengung-dengungkan peran Ibu dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Yang membedakan dari novel ini adalah betapa kesunyian itu sangat kronis dirasakan oleh hampir seluruh para anggota keluarga. 

Ibu, aku mau berbuat apa saja. Aku akan bekerja di ladang dan di sawah, aku akan menyapu pekarangan dan mengambl air. Aku akan menggiling padi dan menyalakan api. Aku akan mengejar tikus-tikus dan memotong ayam untuk perayaan leluhur tapi Ibu mesti pulang! Hal 106


Ibu tak ada di rumah bukan karena meninggal atau apa, tetapi justru hilang begitu saja di keramaian stasiun Seoul. Tak ada jejak yang bisa dilacak sama sekali. Kehilangan arah yang amat sangat sehingga yang tertinggal hanya kenangan-kenangan remeh bersama Ibu.

Ceritanya sangat bagus untuk dijadikan perenungan. Novel yang santun, indah dalam bertutur kata, dan sebagai bagian dari novel Asia, segala tindakan atau tugas Ibu nampaknya mirip dengan keseharian ibu-ibu di Indonesia pula.

Novel yang mengajarkan pada kita bahwa merawat hubungan antar manusia, keluarga, kerabat dan saudara kandung sungguh tak ternilai harganya. Seorang Ibu yang selalu ingin menyenangkan keluarganya dan bangga dengan apa pun capaian yang diraih anak-anaknya disuguhkan dalam bingkai melankolis serta apa adanya.


Ibu Tercinta dan Segenap Penyesalan yang Menghantui Ibu Tercinta dan Segenap Penyesalan yang Menghantui Reviewed by Erna Maryo on Desember 18, 2022 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.