Tahun 2022 cukup memberi peluang yang lebih banyak untuk membaca buku atau novel digital. Entah banyak novel yang bagus dan rilis di iPusnas, atau memang saya lagi beruntung saja bisa membaca dan mengamati novel berikut sampulnya dalam jumlah yang lebih banyak dibanding tahun lalu.
Dari sekian banyak novel yang dibaca, ada beberapa yang sampul bukunya begitu memikat dan seakan mendalami sekali akan alur cerita yang diketengahkan sehingga ketika selesai membacanya, pembaca akhirnya akan manggut-manggut setuju dengan ilustrasi yang ditampilkan.
Beberapa sampul buku di bawah ini adalah pilihan yang kemungkinan subjektif namun saya merasa ini adalah hasil kreasi yang tidak main-main dari para ilustratornya. Benar-benar kerja keras yang bagus. Dan menurut saya sampul yang bagus tentu saja akan mampu mendongkrak penjualan juga.
Berikut salah satunya.
1. Juru Tato dari Auschwitz
Novel ini saya temukan secara tidak sengaja di beranda iPusnas. Hal yang menarik dari novel ini tentu saja adalah gambar sampulnya yang unik, sederhana dan mampu menarik mata untuk lebih lama menatap dalam-dalam seraya menebak apa pesan yang ada dibalik ilustrasi ini.
Warna abu-abu yang digunakan sebagai latar gambar merupakan perlambang dari pakaian seragam yang sehari-hari dikenakan para tahanan dan ide gambar tersebut menurut saya sangat tepat sasaran. Ditambah lagi dengan lengan-lengan yang dijulurkan yang konon menyimpan torehan tato sebagai tanda pengenal tawanan berupa deretan angka.
Desain dan ilustrasi sampulnya benar-benar bagus, Martin Dima selaku ilustratornya mampu menerjemahkan dengan sangat baik apa yang harus disampaikan kepada pembaca lewat gambar di awal.
2. Cinta di Tengah Wabah Kolera
Meskipun sudah lama tahu tentang novel ini, namun baru tergerak untuk membacanya justru karena melihat sampulnya yang berwarna ceria, layaknya sampul novel metropop dengan warna-warni permen yang terang.
Lagi-lagi ilustratornya, Martin Dima yang sudah jeli sekali untuk menonjolkan ikon-ikon dari beberapa bab cerita ini mampu memberikan gambaran dengan tepat akan pesan yang ingin disampaikan.
Warna biru tosca air laut, burung kakak tua dengan bulunya yang meriah, atau warna mawar besar yang alih-alih merah darah namun justru diganti dengan warna muda. Sungguh menarik mata dan ingin segera membacanya. Tentu saja kisah cinta inilah sebenarnya yang membuat warnanya begitu cerah dan memberikan energi super besar dari kedua sosok pria dan wanita di sampul itu.
3. Keajaiban Toko Kelontong Namiya
Sampul yang dinamis dan menipu, begitu kesan saya saat pertama kali melihat buku ini. Bertentangan antara isi cerita dengan ilustrasi yang ditampilkan adalah wajar namun ketika memutuskan untuk memilih menampilkan yang seperti ini, tentu saja saya merasa novel ini pasti keren sekali sehingga tidak perlu repot lagi menampilkan bangunan toko kelontongnya.
Mengapa ditampilkan seperti demikian? Entahlah. Yang pasti bagi saya gradasi warna biru ditambah dengan cuplikan aksara Jepang sungguh membuat novel ini nampak menonjol. Dibalik kesederhanaannya tersimpan makna cerita dan ide yang berkelas.
4. Konstelasi Rindu
Biarpun ini novel lama, namun sampulnya sungguh manis dan sederhana. Saya rasa kaum pembaca wanita pasti akan terpikat dengan warna merah bata yang menjadi latar sampul ini. Tidak perlu ada hal yang ramai kecuali menampilkan ikon rumah, kacamata dan hati saja sebagai unsur penguat ceritanya. Singkatnya, keseluruhan nampak tidak berlebihan namun agak misterius. Cantik sekali di mata saya.
5. Belok Kiri langsing
Melihat sampulnya sekilas terkesan cerita yang akan disampaikan pasti jenaka. Dengan ilustrasi sosok perempuan yang gemuk seakan menegaskan bahwa ceritanya akan ringan-ringan saja. Ditambah dengan judul yang provokatif begini, sudah jelas ini adalah cerita tentang hal yang lucu.
Padahal tidak sama sekali.
Penggambarannya sangat intimidatif sekaligus menarik dan mengundang tanya. Apalagi dengan ilustrasi yang dibuat secara karikatur dengan judul yang unik dan bikin penasaran. Ide dan permainan warnanya manis sehingga membuat mata ini langsung tertumbuk pada dua unsur yakni judul dan ilustrasi keseluruhan.
***
Sebenarnya masih banyak sampul buku yang membuat saya kagum. Dari enam puluh novel yang saya baca sepanjang 2022, menurut saya kelima novel di atas adalah yang paling membuat saya terpukau. Bahkan sampul novel tersebut cukup membuat mata langsung ingat jalan ceritanya tanpa terlupa saking ingatnya dengan korelasi antara sampul dan cerita di dalamnya.
Untuk kali ini rupanya ilustrator Martin Dima menjadi favorit karena sampul novel yang saya suka ternyata sebagian besar hasil ilustrasi beliau.
Tidak ada komentar: