Setelah selama dua belas bulan di tahun 2022 dihabiskan dengan berburu novel, akhirnya saya mampu menamatkan bacaan sebanyak enam puluh novel. Jumlah yang lumayan banyak dibandingkan dengan bacaan saya di tahun-tahun sebelumnya. Gak ngoyo sih, justru dibawa santai saja dalam membaca suatu novel.
Dari keenam puluh novel itu nyaris sebagian besar bacaan itu saya dapatkan dari iPusnas. Ya, aplikasi perpustakaan ini telah menjadi sahabat saya selama berbulan-bulan. Dalam satu bulan ternyata saya mampu membaca 5 novel yang berarti satu minggunya satu novel. Ini fantastis dan mengherankan juga.
Mengapa saya sampai sebegitu rajinnya dalam membaca novel? Jawabannya simpel. Saya sedang tergila-gila dengan karya novel pengarang Asia dan ketagihan. Cerita-ceritanya menghentak, alur gak tertebak dan tokohnya gak kalah dengan tokoh dari novel luar negeri (baca: Amerika atau Inggris). Selain juga karena saya punya banyak waktu untuk membaca juga.
Tiga dari lima novel di bawah ini berasal dari pengarang Asia. Berikut ini lima buku atau novel yang menurut saya terbaik.
1. Cinta di Tengah Wabah Kolera
Ceritanya yang meliuk-liuk namun cukup membius perasaan karena tema yang diperbincangkan adalah cinta. Sebuah proses pengejaran cinta yang benar-benar dijabarkan secara detail oleh pengarangnya. Rasa cinta dan kepekaan serta penantian panjang menjadi daya tarik utama ketimbang wabah koleranya.
Apalagi para tokohnya yang berpegang teguh demi sepotong cinta yang harus diperjuangkan dikisahkan dengan begitu indah. Sungguh sebuah kisah melankolis modern yang pernah saya baca selama ini, di abad 21.
2. Kecamuk Darah
Kalau di kisah sebelumnya detektif Strike selalu akur dengan mitra kerjanya yang bernama Robin, maka di novel ini akan terlihat kegusaran pertama kali yang dialami Robin terhadap Strike. Masalah-masalah yang muncul tak hanya mengenai sulitnya mencari benang merah pembunuhan itu namun juga hal lain seiring dengan semakin banyaknya mitra kerja di biro detektif tersebut.
Lebih kompleks ceritanya, lebih berwarna-warni baik dalam tokoh maupun konflik yang dibangun antar relasi, dan lebih seru banget karena yang namanya cerita kriminal daya tarik sesungguhnya adalah pada penyelidikan dan penelusuran bukti.
3. Putri Kedua
Ini merupakan kisah yang sangat menakjubkan dan membuat saya bengong karena pengarangnya mampu memberikan gambaran dari yang terbaik sampai terburuk dari sebuah tindakan terutama yang berkaitan dengan penggunaan internet.
4. Ibu Tercinta (Look After Mom)
Awalnya hanya memandang sebelah mata ketika melihat sampul dan judul novel ini. Namun dorongan untuk tahu isi cerita akhirnya kian besar manakala banyak yang merekomendasikan novel ini untuk dibaca. Dan ya, novel yang hanya melalui tuturan kalimat sederhana saja ini ternyata mampu membuat jungkir balik perasaan kita terhadap orang-orang di rumah.
Bagus dan sarat pesan yang serius akan sebuah keberadaan sosok yang selalu menempati ruang dan perasaan hati anak-anak dan juga pasangan hidup. Sebuah peran yang dimainkan oleh seorang Ibu tanpa akhir.
5. 7 Tahun Kegelapan
Malapetaka saat harus menempati wilayah sebuah desa yang berada di dekat danau misterius agaknya telah menanti mereka yang sudah ditakdirkan di sana. Cerita yang pekat dengan ketidaktahuan, kenaifan, kebodohan, kepasrahan dan juga totalitas untuk menyelamatkan nyawa yang tersisa dalam diri seorang anak laki setelah tujuh tahun berselang agaknya menjadi bom waktu yang meledak di waktu lain.
Novel karya pengarang Korea, Jeong You-jeong ini cukup memberi kejutan dan shock therapy hebat yang disodorkan melalui watak-watak para tokohnya sehingga membuat novel ini sulit dilupakan begitu saja jalan ceritanya. Seru dan menegangkan.
***
Selama ini saya hanya setia membaca karya pengarang luar yang berasal dari Eropa atau Amerika. Karya pengarang Asia agak dikesampingkan. Namun kali ini pandangan itu berubah seratus delapan puluh derajat. Setelah membaca karya-karya pengarang seperti Keigo Higashino, Sayaka Murata atau RF Kuang,You Jeong-jeong dan Min Jin Lee seketika itu saya merasa bahwa karya para pengarang Asia tak bisa diremehkan begitu saja.
Rata-rata kisah yang saya baca dari tanah Jepang, Tiongkok dan Korea sangat epik, berkelas dan mencengangkan. Banyak yang memiliki kesamaan terutama adat ketimurannya dengan bangsa Asia lain seperti Indonesia. Menurut saya novel Asia telah mengalami kemajuan yang pesat di bidang cerita dan tema.
Semoga tahun 2023 akan semakin banyak lagi cerita-cerita Asia baik drama, komedi ataupun thriller sekalipun yang bisa saya baca.
Tidak ada komentar: