Where The Crawdads Sing: Pergulatan Gadis Paya Mempertahankan Wilayahnya

 

 
Where The Crawdads Sing
Delia Owens
Elex Media Komputindo, 380 hal
iPusnas
 

Sinopsis

 
Catherine Danielle Clark atau biasa disapa dengan Kya adalah gadis biasa yang lebih suka tinggal di pondok di sekitar paya atau rawa ketimbang berada di lingkungan Barkley Cove. Baginya tinggal di sekitar paya justru membuatnya hidup karena bisa bercengkerama dengan burung bangau, camar, kura-kura yang pemalu atau mengumpulkan cangkang kerang di pantai.

Saat berjumpa pertama kali dengan cowok tampan Barkley Cove bernama Chase Andrews, hatinya merasa gembira karena itu pertanda dirinya bisa diterima oleh warga sekitar yang sebelumnya selalu kasak-kusuk dan menggunjingkan kehadirannya yang aneh karena selalu belanja ke toko tanpa alas kaki.

Selain dengan Chase Andrews, hatinya juga terpikat dengan cowok yang sama-sama mencintai dunia tumbuhan dan hewan, Tate Walker. Alih-alih mengagumi pengetahuannya dalam hal ilmu Biologi, Kya justru membenci dan menolak mati-matian kehadiran Walker.

Kehidupan Kya yang datar dan sunyi itu tiba-tiba terhempas akibat dituduh sebagai pembunuh Chase Andrews. Kota Barkley Cove gempar karena ternyata Kya justru melenggang bebas, dinyatakan tak bersalah atas segala tuduhan oleh pengadilan setempat. Pertanyaannya,benarkah Kya pembunuh Chase Andrews?

Ulasan

 

Baru sekarang kesampaian membaca kisahnya secara detail dan begitu indah setelah sekian lama hanya memandangi sampul bukunya yang bertengger di toko buku.
 
Novel ini sangat naturalis, berbau lingkungan hidup, menyatu dengan alam sehingga tanpa sadar kita menjadi tahu seluk beluk setiap hewan dan tumbuhan, yang dilukiskan dengan kata-kata nan apik serasa pengarang mengajak pembacanya menelusuri dan mengenal aneka flora dan fauna yang berseliweran di rumah Kya di tepi danau.
 
Meskipun terasa sekali ada pengetahuan alamnya, novel yang diberi label dengan penulis terlaris menurut NewYork Times ini di dalamnya tak melulu soal tumbuhan, hewan atau rawa. Novel ini cukup jeli juga untuk menggali kehidupan keluarga, kekasih, dan tetangga sekitar yang mempengaruhi hidup seorang gadis setegar Kya. 
 
 

Membingungkan

 
 
Kesan pertama saat membaca novel ini, pengarang sangat piawai dalam mendeskripsikan setiap flora dan fauna terutama alam di sekitar paya dan rawa di lingkungan Barkley Cove. Seorang gadis belia yang sedari kecil hidup sendirian mampu menjadi penulis buku tentang alam, mengagumkan sekali ceritanya. Bahkan untuk lebih dramatis lagi diselipkan pula peristiwa pembunuhan. 

Menurut saya ceritanya sederhana, bagus, menginspirasi dan membuat para gadis menjadi pemberani dalam menghadapi setiap kesulitan hidup terlebih tinggal di tengah hutan yang penuh rawa. Namun selain yang disebutkan tadi, setelah membacanya kok terasa sedikit ada ganjalan. Bisa jadi ekspektasi yang terlalu tinggi terhadap kisah fiksi ini, malah membuat saya agak kecewa dan hanya bergumam, "Lho, ceritanya begini saja?"

Lewat novel ini kita bisa lihat ternyata seorang gadis mampu hidup sendirian tanpa bantuan apa pun, apalagi seluruh keluarganya pergi begitu saja tanpa ada satu pun yang kembali lagi ke rumah kecuali Jodie si abang yang paling akrab. Sungguh pemberani, bukan? Pertanyaannya adalah bagaimana mungkin Kya yang selalu bersembunyi itu bisa bertahan di wilayah berpaya-paya dan tidak bosan selama bertahun-tahun tanpa ada tetangga?

Selain itu, genre cerita ini agak membingungkan. Apakah ini cerita tentang romansa khas anak muda, cerita misteri, kriminal, thriller, atau gabungan dari semuanya? Kalau gabungan, mengapa terasa kurang greget ya.
 

 Tuduhan yang berat


Meskipun begitu, di novel ini diperkenalkan bahwa nasib seseorang akan berubah bila orang itu juga bersungguh-sungguh untuk belajar dan berkarya. Memahami alam sekitar bahkan mengurus akta waris tanah adalah langkah terjauh yang dilakukan seorang perempuan yang buta administrasi.

Di awal-awal diceritakan Kya adalah gadis yang sangat mandiri, tak pernah mengecap bangku sekolah, tak pernah bergaul dengan warga sekitar, tak pintar berhitung namun memiliki ketertarikan dan ketekunan akan dunia flora dan fauna.
 
Sampai di pertengahan bab ini, semuanya terasa indah dan tenang, lalu di babak berikutnya alur kisah rada menukik karena tiba-tiba cerita lebih mengarah ke hal yang amat serius dengan situasi pengadilan dan tuduhan yang berat. Seakan tidak ada korelasinya dan kisah tentang tewasnya Chase Andrews terkesan hanya tempelan saja dan hanya untuk menambah situasi dramatis.
 
Karakter-karakter yang muncul cukup bikin gregetan.Tadinya saya berharap sheriff setempat lebih terlibat untuk mencari siapa pelaku pembunuhnya namun oleh pengarang peran sheriff hanya sampai di penyidikan saja dan terkesan tumpul kinerjanya. Nanggung gitu deh. 
 
 Begitu banyak gempuran yang melukai jiwanya seperti ditinggalkan Ma dan Pa, kakak-kakaknya, dikhianati cinta, dan digunjingkan oleh sebagian warga, tak membuat dirinya goyah untuk pindah. Justru ia mempertahankan wilayahnya, teritorialnya dengan sekuat tenaga. Padahal Jodie sang kakak, telah mengajaknya pindah.

Pada akhirnya keseluruhan cerita ini barangkali memang hanya menyoroti tentang Kya yang mandiri dan mencintai kehidupan alam yang bersahaja. Bermain di pantai dengan pasir putih bersama sekumpulan burung, masuk ke hutan bertemu dengan kupu-kupu, atau rusa yang sedang menatapnya. Terasa indah dibayangkan dan menguatkan.


Where The Crawdads Sing: Pergulatan Gadis Paya Mempertahankan Wilayahnya Where The Crawdads Sing: Pergulatan Gadis Paya Mempertahankan Wilayahnya Reviewed by Erna Maryo on Juni 30, 2023 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.