Perjuangan Memerangi Sindrom Baby Blues dalam Oh, My Baby Blue

 

 
Oh, My Baby Blue
Achi TM
Gramedia Pustaka Utama, 392 hal
iPusnas
 
 

Sinopsis


Karier Kayla sebagai motivator remaja akhirnya terhenti secara paksa akibat hamil dan melahirkan, padahal ia punya banyak angan dan harapan yang tinggi untuk masa depan keluarganya.

Selama hamil, melahirkan dan mengurus bayi ia merasa kacau dan terserang sindrom baby blues yang parah sehingga membuat dirinya kesulitan dan tak mampu bersikap dengan baik dalam menghadapi masalah. Untunglah Sam, sang suami mampu mengimbangi segala kekisruhan rumah tangga ini.

Berkat kerja sama yang tak kenal lelah akhirnya pasangan ini berhasil merekatkan kembali segala retak dan riak yang mengganggu perjalanan rumah tangga dan mampu bangkit lagi meraih impian yang dahulu pernah terasa sulit untuk didapat.

Selama mengalami sindrom baby blues dan depresi pasca melahirkan, Kayla kerap merasa dikesampingkan dan selalu muncul halusinasi, suara-suara yang mendominasi pikiran hingga membuatnya limbung dan tak bisa mengatasi dirinya sendiri. Namun berkat usaha keras dan demi Blue, putrinya yang masih bayi, ia berhasil berdamai dan bertekad keluar dari lingkaran sindrom dan depresi itu.
 
 

Ulasan

 
 
Ini adalah novel ketiga karya Achi TM yang saya baca dan paling 'nendang' ceritanya karena sangat realistis dan jitu sekali dalam memberikan solusi akhir. Sebagaimana dalam novel-novel karya Achi TM lainnya, tipe perempuan yang menjadi tokoh protagonisnya selalu sedang mengalami dilema, memiliki problema, perasaan yang kisruh serta hati yang tidak nyaman akibat perlakuan yang diterima baik dari diri sendiri atau orang lain.

Membaca novel ini akan memberi kita gambaran besar yang sangat nyata bahwa pernikahan itu sangat kompleks dan akan terlihat timpang bila pasangannya tidak mendukung dan bekerja sama. Terlebih bila sudah hadir anak ke tengah-tengah keluarga dan sang istri mengalami depresi.

Pasangan yang digambarkan di novel ini adalah generasi masa kini. Kalangan milenial yang mapan, tak asing dengan gawai serta dimudahkan dengan fasilitas, sudah memiliki angan dan harapan yang sangat muluk, berdiam di apartemen dan memiliki passion pekerjaan yang melibatkan media sosial. Pokoknya keren.

Namun jangan salah, dibalik gemerlap dan kemudahan hidup tersimpan belitan masalah mulai dari kesulitan keuangan yang berujung pada harus menjual rumah, kelelahan, kurangnya waktu, serangan depresi hingga menjalani rumah tangga itu sendiri yang berliku.
 

Terkecoh



Pribadi Kayla sendiri yang sedang berada dalam kondisi mengalami baby blues pun merupakan sosok yang bisa dijadikan bahan diskusi tersendiri karena alih-alih mampu mengatasi masalahnya dengan menghubungi psikolog, ia justru mencari pembenaran dengan lebih mendengarkan suara-suara 'temannya'. Saat di awal cerita saya sempat terkecoh dengan teman akrab Kayla ini yang ternyata hanya teman khayalan saja.

Novel ini tak hanya bercerita soal dinamika rumah tangga, tapi juga isu penting seputar penanganan tentang depresi yang diidap si ibu setelah melahirkan. Beban menjadi ibu mendadak berat dan begitu menakutkan sehingga Kayla tak mampu mengantisipasinya karena telanjur syok dan diliputi rasa sedih tak berkesudahan.

Menjadi ibu itu sebuah pengrobanan, Kayla. Dari mulai hamil, melahirkan sampai membesarkan dia hingga mandiri, kamu akan kehilangan banyak waktu bersenang-senang dan mengesampingkan seluruh ego kamu. Hal. 247

Alur cerita yang cepat dengan kehidupan sebagai mama muda beserta printilannya cukup menahan pembaca untuk tak segera bosan mengetahui karakter Kayla yang kadang bertingkah ajaib, berbuat sesukanya, ngeyel, bikin gregetan, lucu tapi juga membuat kita jatuh iba. Pengarang mampu menjaga ritme jalan cerita sedemikian rupa dan tak keluar dari rel kecuali tentang baby blues dan suka duka menjadi seorang ibu muda.
 
Sebuah paket cerita yang komplet karena melukiskan secara detail pahit manisnya berjuang dalam rumah tangga bahkan juga lingkungan di sekitar rumah. Paket lengkap karena selain bercerita tentang karier, sindrom, kawan dan lawan, dipaparkan juga secara gamblang efek dari baby blues dan gangguan psikosis yang menyertainya. 
 
Akhir ceritanya sebenarnya sudah bisa ditebak. Dengan segala permasalahannya pengarang bisa banget menjalin dan menganyam semua persoalan itu menjadi baik. Eksekusi yang mulus. Meskipun tentu saja membacanya serasa ikut mengalami sendiri jungkir balik mirip naik roller coaster dan emosi yang meruah di dalamnya. Seru pokoknya.



Perjuangan Memerangi Sindrom Baby Blues dalam Oh, My Baby Blue Perjuangan Memerangi Sindrom Baby Blues dalam Oh, My Baby Blue Reviewed by Erna Maryo on Agustus 31, 2023 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.