Semua untuk Hindia: Ramai-Ramai Berebut Menguasai Tanah Hindia Belanda

 

 
 
Semua untuk Hindia
Iksaka Banu
Kepustakaan Populer Gramedia, 154 hal
iPusnas
 

Sinopsis



Adalah Sarni, seorang putri juru tulis perkebunan yang tertambat hatinya oleh pemain tonil yang tampan, bernama Raden Adang Kartawiria. Padahal status resminya adalah sebagai Nyonya Cornelia van Rijk, istri dari deputi administratur perkebunan Tanara, Mathijs Adelaar van Rijk yang tentu saja akan memalukan bila sampai orang tahu hubungan terlarang mereka berdua.

Menjadi Nyonya van Rijk tentu saja membawa perubahan besar bagi pribadinya sekaligus kesepian. Sebagai seorang nyai, tak bisa dipungkiri bahwa ia menginginkan pemain tonil itu namun nuraninya berkata lain. Ia tak ingin mengkhianati suaminya.

Sementara itu kegelisahan Fred, seorang pegawai administratur perkebunan Deli makin menjadi nyata kala menerima kabar istrinya yang selama ini berada di Belanda akan datang mengunjunginya. Padahal, diam-diam ia telah memiliki seorang gundik dan memberi dua anak yang manis, Joost dan Katje.

Ia telah telanjur menyayangi gundiknya yang bernama Imah dan tak sampai hati untuk mengusirnya pergi dari rumah.
 
Anak Agung Istri Suandani terpaksa menulis sepucuk surat untuk tuan De Wit berkeluh kesah akan tidak tenangnya suasana di kerajaan Badung, Bali. Istana Puri kesiman Bali akhirnya bisa diduduki setelah tiga jam bentrok dengan laskar Badung di sekitar Tukad Ayung. Bersama dengan jurnalis bagian Dokumentasi Negara bernama Baart Rommeltje, De Wit menyaksikan bagaimana sahabat kecilnya itu rela mati bersama dengan segenap penghuni kerajaan dan menyongsong kematian dengan gagah berani.
 
 Letnan Antoine Renard tak pernah menyangka bahwa ia harus mengalami siksaan di sebuah penjara di Batavia. Ia adalah pelaut Belgia yang berada dalam sekunar dan sedang memuat opium. Kedatangannya ke stadhuis Batavia hanyalah menanti untuk dipindahkan lagi ke penjara di Manado.
 
Sesampainya di Pelabuhan Sunda Kelapa, ia masih diperlakukan dengan semena-mena oleh serdadu Belanda, dan di saat yang hampir pingsan akibat luka tendangan, sesosok lelaki berkulit cokelat dan mengenakan sorban putih itu menghampiri dan membersihkan wajahnya serta meminta pembesar Belanda untuk melepas borgolnya.
 
Meskipun bertanya-tanya dan tidak mengenalnya, Antoine Pascale Renard sadar bahwa sosok yang ekor sorban putihnya berkibar-kibar tertiup angin itu telah menyelamatkan nyawanya. 
 

Ulasan



Baru kali ini isi novel yang nuansa sejarahnya lebih kental auranya terutama bila menyangkut Hindia Belanda beserta segala aspeknya. Ada 13 cerita pendek yang sangat berhasil membangun pemikiran tentang bagaimana sepak terjang kaum penjajah pada saat itu.

Mengesankan sekali membaca kumpulan cerpen tentang Hindia Belanda. Rona-rona kisah dituangkan dengan berbagai latar, waktu, pelaku dan problemanya yang terkait dengan sejarah. Fiksi sejarah selalu memikat karena selain mampu membuat pembacanya terhubung oleh sejarah, cerita yang ditampilkan memang akan bersinggungan dengan para pelaku sejarah itu sendiri.

Berjumpa dengan sosok pangeran Diponegoro dan Untung Surapati lewat kacamata pihak belanda rasanya bisa memberi perspektif baru akan keduanya di kumcer ini.

Ini bacaan kedua karya Iksaka Banu yang saya baca yang sangat membuat imajinasi saya melayang jauh ke era di mana para pembesar Belanda sibuk mengamankan posisinya di tanah Hindia dan bagaimana situasi pada masa itu begitu ribut, sulit, menggelisahkan dan digambarkan dengan begitu realistis.
 

Asmara yang terlarang

 
Semua cerpen menarik untuk disimak dan ada beberapa judul yang mampu membetot pikiran saya terutama keahlian pengarangnya dalam menyuguhkan cerita yang hidup seolah memang di zaman itu Belanda sedang mencapai keemasannya dalam berkuasa.
 
 Dalam Stambul Dua Pedang, pengarang menyodorkan peliknya hidup sebagai nyai yang jatuh hati dengan seorang bumi putera yang kebetulan menjadi bintang tonil. Ada ketegangan dan ketakutan antara harus setia atau berkhianat dengan suaminya yang orang Belanda namun juga ingin bermain-main dengan asmara yang terlarang yang ditawarkan Raden Adang.
 
 Plot yang sederhana namun membuat saya bisa ikut merasakan bahwa selain masalah perang, ada sedikit rasa yang unik dalam hubungan dua anak manusia lain bangsa ini. 
 
 Sementara itu kisah yang berkebalikan dengan yang di atas, di mana dalam Racun untuk Tuan, diceritakan tuan muda yang lebih menyayangi Imah sang gundik daripada istrinya sendiri juga mengalami dilema dan kebimbangan. 

Cerita yang lebih menarik lagi terdapat dalam Pollux yaitu ketika seorang pelaut Belgia yang hendak dijatuhi hukuman dan akan diadili di Manado tanpa sadar berjumpa dengan Sang Pangeran yang tak lain adalah Pangeran Diponegoro di Pelabuhan Sunda Kelapa.

Melalui sudut pandang Letnan Renard, kita bisa mengetahui bahwa Pangeran Diponegoro diperlakukan secara terhormat meskipun statusnya sebagai tawanan yang akan diasingkan ke Manado. Entah bagaimana jalinan kisah ini begitu mulus seakan berpapasan saja layaknya dan terjadilah cerita kecil namun memiliki efek yang luar biasa seperti itu. 
 

Iringan kembali bergerak. Juga tanduku. Perlahan-lahan kuputar kepalaku. Pangeran itu berjalan di sampingku. Masih dengan bibir dan tatapan yang sama. Dan tetap tak bisa kutebak, apakah ia sedang tersenyum atau marah. Tapi setidaknya kini aku tahu: Aku tidak sendiri. Hal 91.


Fiksi sejarah tak sekadar membawa kita ke alam sejarah namun juga menguraikan satu per satu benang cerita yang awalnya tersimpul ruwet kemudian menjadi sebuah kisah yang menakjubkan. Dan itu menarik sekali.
 
Dalam Semua untuk Hindia, kita juga dibawa ke suasana Bali yang rusuh dengan perang Puputan akibat campur tangan para pembesar Belanda yang tamak dan licik. Raja Badung beserta pedanda, punggawa, para bangsawan tak ketinggalan anak istri maju menerjang ke arah serdadu dengan gagah berani. Mungkin suasananya sangat kolosal sehingga seorang sahabat bernama De Wit begitu kagum akan keberanian raja Badung itu.

Masih ada beberapa cerpen yang menarik semisal pertemuan dokter Jorijs Handlanger dengan seorang pemuda bernama Untung Surapati dalam Penunjuk Jalan dan baru disadarinya ketika menatap lukisan besar di rumah gubernur Speelman bahwa sang pemuda itu adalah sosok bumiputera yang pemberani.

Kumpulan cerpen yang sangat mempesona karena alih-alih membosankan, membacanya ternyata tidak terlalu bikin penat karena pengarang mampu memberikan cerita yang didukung dengan riset dan fakta sejarah yang pernah terjadi. Segala kekejian, pengkhianatan, kedekatan hubungan, cinta dan benci menyatu lumat dalam satu opera dramatik yang detail berikut tokoh-tokohnya yang realistis, lunak dan licik. Tak heran novel ini meraih Kusala Sastra Khatulistiwa.


Semua untuk Hindia: Ramai-Ramai Berebut Menguasai Tanah Hindia Belanda Semua untuk Hindia: Ramai-Ramai Berebut Menguasai Tanah Hindia Belanda Reviewed by Erna Maryo on September 11, 2023 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.