Klara and the Sun: Perjanjian antara Teman Artifisial dengan sang Matahari

 

 
Klara and the Sun-Klara dan Sang Matahari
Kazuo Ishiguro
Gramedia Pustaka Utama, 416 hal
iPusnas
 
 

Sinopsis



Klara senang sekali akhirnya bisa terpilih untuk menjadi Teman Artifisial (TA) Josie, seorang gadis remaja yang sedang menderita sakit. Hari-hari selama berada di rumah gadis itu, Klara menyelami berbagai sifat dan watak para penghuni rumah yang terdiri dari Josie, ibu Josie bernama Mrs Arthur, dan Melania, seorang pengurus rumah yang juga melayani kebutuhan Josie.
 
Ada pula sahabat Josie bernama Rick yang tinggal tidak jauh dari rumah Josie dan hanya hidup berdua bersama ibunya. Sewaktu masih berada di toko, Klara yang berupa robot ini selalu senang bila diletakkan di atas meja etalase depan. Hal itu memungkinkannya untuk memperhatikan dunia luar semisal gedung, jalan aspal, lalu lalang orang dan juga sang Matahari.
 
Klara sempat memperhatikan seorang pengemis tua beserta anjingnya yang tertelungkup tak bergerak seakan mati di salah satu bagian gedung RPO di hadapannya dan keesokan paginya mendadak bangkit setelah tubuh mereka berdua terkena siraman sinar matahari yang langsung menyorot ke arah mereka. 
 
Peristiwa sorotan matahari itu mengilhami Klara untuk menolong sahabatnya Josie dengan meminta matahari menyinari tubuh Josie agar semua penyakit yang diderita gadis itu lenyap.  

Ulasan


Saya baru pertama kali membaca novel karya Kazuo Ishiguro ini. Dari sekian banyak novelnya, baru judul ini yang menurut saya berkesan sekali. Saat membacanya tersirat bahwa genre distopia dan sci-fi begitu menguasai dan mewarnai halaman novel ini sehingga pembaca seperti saya hanya mampu menghela napas.
 
 Novel yang sangat jujur mempersoalkan sisi humanitas dan implementasinya kala sosok TA-robot teman artifisial dibenturkan dengan hakikat dan peran manusianya sendiri.

Dituturkan lewat pandangan Klara, sang TA, sebagai robot ia cerdas mengamati dan mampu menyerap segala perilaku, emosi, dan gerak-gerik manusia secara detail. Bersama Josie, Rick, Chrissie Arthur, dan Mr. Capaldi Klara menikmati hari yang indah di tengah sebuah lingkungan dan keluarga yang mengadopsinya. Ketika Josie jatuh sakit, dengan hasrat naifnya ia meminta sang matahari membantunya menyembuhkan Josie.
 

 Bukan manusia


Secara alur, ceritanya tidak terlalu ada letupan, biasa dan cenderung datar saja. Lewat sudut pandang Klara, kita diarahkan untuk mengenali berbagai perasaan manusia lewat dialog dan sikap masing-masing tokoh. 
 
Bagaimana sikap Josie yang awalnya periang tiba-tiba menjadi pribadi tertutup akibat dilarang pergi melihat air terjun Morgan. Dan bagaimana dialog antara ibu Josie yang awalnya apatis akhirnya berubah dan bersedia bicara dengan Klara secara mendalam berikut rencananya agar sang TA mau menirukan seluruh gerak-gerak putrinya bila tidak tertolong akibat penyakit yang dideritanya. Itu adalah sebagian perasaan yang mampu diamati Klara kendati hati Josie adalah hal tersulit untuk dipelajari. 

Klara, kami tidak memintamu untuk melatih Josie yang baru. Kami memintamu untuk menjadi dirinya. Josie yang kau lihat di atas sana, seperti yang kaulihat, masih kosong. Jika harinya tiba-aku harap tidak akan pernah, tapi jika hari itu tiba-kami ingin kau mengisi Josie di atas sana dengan semua yang sudah kau pelajari." Hal 284


 Klara mampu bersikap selayaknya seorang sahabat yang menjembatani komunikasi hati dan pikiran orang di sekitar hidup Josie. Ia seolah gadis remaja yang bertandang di rumah kita padahal ia bukanlah manusia. Kita lupa bahwa Klara hanyalah robot, mesin yang diciptakan untuk menemani seseorang.

Pengarang bisa menceritakan lewat sudut pandang sebuah robot yang bagi saya ini sesuatu yang tidak terlalu luar biasa sebenarnya sih namun menarik untuk dikaji. Bagaimana sebuah benda, bisa memberikan tanggapan selayaknya manusia biasa dan sebaliknya bagaimana manusia sendiri mampu berinteraksi dengan mesin tanpa merasa aneh lagi bahwa itu bukan manusia.
 

 Menyelamatkan situasi


Ide ceritanya unik dan tidak biasa, sehingga tak heran novel ini memperoleh beberapa penghargaan dan makin membuat penasaran. Mengapa pengarang menempatkan Klara untuk menyimpulkan bahwa sinar matahari pasti bisa menyembuhkan Josie, mengapa bukan sang ibu yang cawe-cawe? Karena hanya Klara sendirilah yang memang diciptakan untuk mengamati dan sebagai TA yang cerdas ia harus menyelamatkan situasi.

Nalar kita dipertanyakan mengapa sosok TA atau robot atau sebuah mesin bisa memohon matahari dan ajaibnya terwujud keinginannya saat itu juga. Sementara manusia hanya mampu berdebat dan berkeluh-kesah. Inilah sesungguhnya ancaman dari ciptaan manusia yang keblinger di mana robot pun bisa berhasil menyelami hati manusia dan meniru mati-matian bila dipelajari dengan tekun yang pada akhirnya manusia dan TA tidak akan sulit dibedakan lagi wujud dan perasaannya.
 
Manusia tak mungkin mempercayai bahwa matahari bisa menolong kita namun dengan pikiran pragmatis dan sederhana Klara mampu memberi jawaban bahwa itulah yang terjadi saat pengemis dan anjingnya disorot sinar matahari. 
 
Klara secara cerdas telah menempatkan sang Matahari untuk menuruti keinginan si mesin. Sebagai imbalannya Klara akan melakukan sesuatu yang istimewa untuk menyenangkan hati sang Matahari. Manis sekali bukan? Permohonan sekaligus perjanjian yang dibuat sudah sangat mirip manusia.
 
Mau bilang apa? Apakah kita harus percaya dengan keyakinan Klara? Sebuah cerita yang minim konflik namun menohok rasa manusiawi kita.
 
 
Klara and the Sun: Perjanjian antara Teman Artifisial dengan sang Matahari Klara and the Sun: Perjanjian antara Teman Artifisial dengan sang Matahari Reviewed by Erna Maryo on Oktober 09, 2023 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.