The Borrowed 13.67: Kisah Sepak Terjang Si Mata Surga dan Kasus Peliknya

 

 
The Borrowed 13.67
Chan Ho-Kei 
Ratih Susanty (Penerjemah)
Gramedia Pustaka Utama, 544 hal
 
 
 

Sinopsis


Superintenden Kwan Chun-dok masih harus ikut memecahkan suatu kasus pembunuhan di mana pelakunya masih terhitung keluarga korban. Pembunuhan Yuen Man-bun yang adalah direktur konsorsium Fung Hoi cukup memaksa segenap orang-orang di sekitarnya untuk menciptakan alibi. Kendati sang superintenden sudah sekarat akibat penyakit kanker lever stadium akhir namun Inspektur Lok tetap memintanya untuk menentukan siapa tersangkanya.
 
Selain memecahkan kasus pembunuhan, Kwan Chun-dok juga berhasil menyelami kasus dunia hitam antar geng Triad Serikat Hung Yi yang menguasai Yau Ma Tei dan Tsim Sha Tsui dan melibatkan gadis penyanyi pub, Candy Ton. Ia mengungkap fakta bahwa semua ini hanyalah rangkaian operasi menangkap 'Ikan Kakap Raksasa'yakni menangkap Bos Chor.
 
Kali lain, Kwan Chun-dok yang dijuluki si Mata Surga ini berhasil mengetahui bahwa orang yang bertanggungjawab atas segala kisruh salah tembak dan melesetnya sasaran tembak, adalah inspektur Tang Ting alias TT. Alih-alih tembakan diarahkan  ke para penjahat namun senjata justru menyalak ke korban sipil yang tidak bersalah dalam sebuah adu tembak-menembak antar prajurit.
 

 Ulasan

 
The Borrowed ini memang tidak biasa alur ceritanya. Terbagi dalam 6 sub cerita yang masing-masing menceritakan kiprah seorang polisi yang sejak awal mula telah bergabung di kepolisian Hong Kong, memberikan buah pikirannya yang out of the box hingga menjadi sosok yang disegani karena pencapaiannya dalam memecahkan setiap kasus yang unik. 

Pengarang cukup menguasai setiap segmen  dan seluk beluk terdalam berikut birokrasi serta unit kerja satuan tugas di kepolisian Hong Kong terutama tentang bagaimana menyikapi sebuah kasus yang sejatinya tidak bisa dipandang secara hitam dan putih. Ia mengajak pembaca untuk sedikit berpikir kritis untuk mencari korelasi dan ada hal apa dibalik semuanya. Pemikiran abu-abu adalah tuntutan yang harus dikeluarkan bahkan kepada anak buah kesayangannya, Inspektur Lok demi menyelami dasar pikiran pada setiap otak penjahat.

Karena isinya selalu berbau kepolisian maka kriminalitas apalagi dengan pengungkapan misteri yang tidak biasa menjadikan isi novel ini terlihat lebih menarik dan menimbulkan rasa penasaran sehingga membacanya sampai tuntas adalah keharusan. 

Jangan sampai di tengah membaca kisahnya, lalu kita ambil jeda beberapa hari dan pada akhirnya kita lupa alur cerita tersebut dan mengulangnya dari awal. Setiap kisah selalu memiliki alur yang kompleks, rumit sedikit dengan beberapa tokoh-tokoh yang terlibat baik di pihak yang jahat atau baik bahkan abu-abu sekaligus. Bahkan terkadang motif yang terungkap terbilang sederhana sekali meskipun harus berkelok-kelok dahulu.
 
Dalam Tempat Pinjaman: 1997, kita disuguhkan sebuah berita penculikan seorang putra warga kulit putih yang kebetulan bekerja sebagai penyelidik korupsi kepolisian Hong Kong. Alfred Hill diculik sepulang sekolah dan penculiknya memerintahkan sang Ayah, Graham Hill untuk menuruti setiap tuntutan yang diinginkan penculik. 
 
Hal-hal konyol terpaksa dilakukan oleh Graham Hill termasuk berenang di kolam renang umum yang sudah pasti keberadaannya mengundang perhatian publik karena satu-satunya yang berkulit putih seperti dirinya mau berenang di kolam umum tersebut.

Bila tim lain menganggap di kolam itu bisa membekuk penculiknya, Kwan Chun-dok mengartikannya lain. Ia justru menerjemahkan setiap langkah dari Graham Hill itu merupakan muslihat dan dibalik itu akan ada aksi lain. Nyatanya perkiraan superintenden itu tepat benar. Para penculik ini hanya mempermainkan sang Ayah demi mencuri sesuatu yang lebih berharga. Bahkan dalam kasus ini Kwan Chun-dok sekaligus mengungkap kejahatan anak buahnya.

"Aku selama ini mencurigai seseorang dalam timku terlibat, tapi tak dapat mencari tahu siapa orangnya. Sekarang, dengan kasus ini, si rubah telah menunjukkan ekornya." Hal 454

 
Kasus yang tak kalah menariknya ada dalam Neraca Keadilan Arthemis: 1989. Sosok polisi bernama Inspektur Tang Ting harus menyerah dalam adu kecerdikan dan kelihaian dengan si Mata Surga. Saat itu mereka sama-sama menghadapi kasus seorang buronan Penjara Stanley hingga akhirnya Tang Ting sungguh-sungguh 'takluk' alias bunuh diri ketimbang menyerahkan diri karena bersalah menembaki orang-orang tak bersalah.

Diantara yang lainnya kisah Neraca Keadilan Arthemis inilah yang paling membetot rasa karena alur dan penceritaannya begitu lekat dan masuk akal. Tragis dan mencekam ceritanya karena pengarang begitu lugas mendeskripsikan berbagai aspek pengamanan dalam kepolisian sampai urusan pemeriksaan ala provost pun gamblang diungkapkan.

The Borrowed bukan novel biasa saja, tapi juga tidak rumit. Berat tapi juga tidak ringan. Di dalamnya kita menemukan keadilan, kejeniusan, mata bijak serta keahlian untuk menangkap sesuatu yang masih tersembunyi. Sebagaimana dalam cerita-cerita kriminal, kisahnya seru dan menegangkan serta plot twist banget.
The Borrowed 13.67: Kisah Sepak Terjang Si Mata Surga dan Kasus Peliknya The Borrowed 13.67: Kisah Sepak Terjang Si Mata Surga dan Kasus Peliknya Reviewed by Erna Maryo on Desember 27, 2023 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.