A Venom Dark and Sweet
Judy I. Lin
Fira Nursya'bani (Penerjemah)
Elex Media Komputindo, 328 hal
iPusnas
Sinopsis
Zhang Ning tepaksa harus mengikuti pelarian sang Putri, keluar dari istana guna mencari dukungan moril agar Zhen bisa kembali naik takhta setelah secara brutal dituduh telah meracuni ayahhandanya sendiri. Sementara itu sebuah konspirasi tingkat tinggi sedang dilakukan antara Jenderal dan Kanselir Zhou agar Jenderal bisa menjadi penguasa setelah istana ditinggalkan oleh Zhen.
Kang, pangeran yang terbuang dan sekaligus putra sang Jenderal tak berdaya didapuk sebagai bagian dari istana kendati sesungguhnya ia tahu ada hal-hal yang tak beres yang dilakukan oleh Kanselir. kekuasaan kanselir begitu kuat melebihi wewenang Jenderal.
Dengan bantuan Ning, Kang mulai menyusun rencana agar istana dapat dikembalikan ke penguasa yang berhak. Dalam pelariannya Ning menemui berbagai peristiwa yang menyadarkannya bahwa adiknya Shu, lebih berharga dari apa pun. Berbagai mimpi buruk, racikan balok teh beracun yang mengantarkannya kepada ular di Dunia Bayangan makin meyakinkannya untuk segera menumpas makhluk perongrong tersebut.
Ulasan
Membaca kisah yang penuh dengan unsur-unsur tak masuk akal agaknya membutuhkan kompromi yang juga secara benak mampu menggiring kita untuk berimajinasi. Salah satu daya tarik dari novel ini adalah diberikannya ruang untuk membayangkan seperti apa situasi sihir saat mulai menyeruput secangkir teh yang telah diracik secara hati-hati oleh pakarnya, dalam hal ini, Zhang Ning.
Cerita fantasi seperti ini memang harus
mengandalkan daya khayal yang tinggi karena yang dituturkan begitu
absurd, melompati yang diangankan demi membayangkan situasi dan kondisi
yang dialami Kang atau Ning. Alurnya statis hanya melalui 2 pov, yang
bermuara pada kejahatan tokoh antagonis satu-satunya. Dunia Bayangan,
racikan balok teh beracun dengan rempah-rempah penunjang sihirnya begitu
deskriptif diceritakan membuat saya larut membayangkan dan menikmati
petualangan mereka, dunia shennong-shi.
Shennong-shi
Kisah yang menarik ini sayangnya hanya saya nikmati di buku kedua karena buku pertamanya belum pernah saya baca. Ya, A Venom Dark and Sweet adalah novel kedua dari duologi Book of Tea di mana di novel kedua inilah menurut saya alur dan kisahnya terdapat banyak warna-warni petualangan. Vibe petualangannya sungguh menarik karena sepak terjang Ning yang dominan sekaligus bertugas sebagai seorang shennong-shi, si ahli seni kuno dan ajaib dalam membuat teh mampu memporak-porandakan situasi.
Gaya penulisan sebuah cerita yang hanya mengandalkan fantasi mampu membuat saya betah membacanya karena unik dan menonjolkan sisi Asia yang misterius dengan simbol-simbol serta menciptakan daya tarik magis sekaligus menghibur.
Satu hal kekurangannya hanyalah nyaris setengah novel ini bercerita hanya tentang perenungan dan pelarian saja, terkesan membuang-buang waktu apalagi terbagi dalam dua POV, di mana Kang dan Ning seolah hanya berpikir dan berpikir tanpa mampu beraksi cepat mengerahkan sesuatu yang dahsyat sehingga alih-alih menciptakan manuver, namun justru menjadikan cerita yang dibangun terasa lamban.
Mencekam
Karena belum membaca novel yang pertama, saya pun tak bisa membandingkannya dengan novel yang kedua dengan lebih jauh lagi. Namun demikian, baik yang pertama atau yang kedua, novel duologi ini mampu membuat imajinasi tentang Dunia Bayangan dan racikan teh begitu nyata sekaligus mencekam. Sebuah kombinasi unsur yang mustahil bisa disandingkan namun dalam novel ini jalinan kisahnya mampu membuat imajinasi ini terbang ke mana-mana.
Eksekusi akhir yang kental dengan sihir magis nan mistis seolah memberi katarsis menarik. Bahkan rancangan sampul depannya penuh warna-warni seakan memberi tipuan betapa dahsyatnya sihir teh itu bekerja. Seni membuat teh ternyata mampu diramu menjadi sebuah kisah mistis yang fenomenal.
Tidak ada komentar: