Teka-Teki Rumah Aneh ( Henna Ie)
Uketsu
Alih bahasa: Eri Pramestiningtyas
Gramedia Pustaka Utama, 220 hal
Scribd
Sinopsis
Sebuah rumah yang terletak di kawasan Tokyo ternyata menyimpan tanda tanya tersendiri berupa ditemukannya ruangan misterius di lantai satu antara dapur dengan ruang ruang tamu.Yanaoka-san yang awalnya berminat hendak membeli rumah itu segera menghubungi Aku (penulis) yang mengaku sangat suka dengan hal-hal yang berbau gaib.
Melalui analisis dan hipotesis Kurihara-san sang arsitek serta juga penyuka hal-hal horor dan misteri, terlihat bahwa denah rumah Tokyo itu memang sengaja dibuat untuk maksud tertentu. Aku (Penulis) dan Kurihara dibuat penasaran oleh denah rumah Tokyo tersebut yang menurut mereka menyimpan misteri besar.
Karena Yanaoka-san tak jadi memiliki rumah Tokyo itu, penulis akhirnya menuliskan detail rumah itu ke dalam artikel yang tak lama kemudian justru memancing seorang wanita bernama Miyae-san yang segera memberitahu bahwa rumah Tokyo itu mirip dengan rumah yang terletak di Saitama yang akhirnya telah rata dengan tanah akibat terbakar.
Penelusuran tentang rumah oleh tokoh Aku (Penulis) dengan Katabuchi Yuzuki yang tidak lain adalah Miyae-san akhirnya menghasilkan kisah yang mencengangkan. Cerita yang dituturkan oleh ibu Katabuchi Yuzuki ini tak kalah bikin terperangah karena mengungkap sebuah perjanjian mengerikan tentang "Persembahan Tangan Kiri".
Ulasan
Bermula dari ditemukannya denah ruangan yang aneh diantara dapur dengan ruang tamu di lantai satu, cerita ini akhirnya menggelinding seru sampai akhir.
Bisa dikatakan bahwa membaca novel Jepang apalagi yang bergenre misteri dengan akhir cerita yang cenderung mengerikan sebetulnya itu menurut saya standar saja, namun bagaimana pengarang mampu memberi efek kejutan dan menyajikannya secara runtut dan menarik, disitulah novel itu menjadi sangat bagus sekali untuk dinikmati.
Artinya sepanjang cerita dengan alurnya yang pelan namun makin lama menukik itulah yang membuat kisah ini menarik, rumit sekaligus bikin terperangah akibat plot twist di akhir cerita.
Dalam Teka-Teki Rumah Aneh, cerita tentang rumah aneh di Tokyo hanyalah sebagai pembuka yang 'ringan' sebelum memasuki kisah penuh horor yang membuat plot ini berkembang sedemikian rupa menjadi subplot-subplot seram sehingga titik fokus akhirnya dialihkan sedikit ketika si Aku (penulis) ini mulai menelusuri kaitan antara rumah Tokyo, rumah Saitama, rumah Kakek sampai soal silsilah keluarga.
Semakin membingungkan
Saya sendiri sangat menikmati bagaimana tokoh Aku (penulis) dan rekannya Kurihara-san mampu memikirkan sampai sejauh-jauhnya tentang misteri rumah Tokyo dengan denahnya yang aneh serta memiliki niat untuk memecahkan kerumitan yang melanda lewat denah baik rumah Tokyo, rumah Saitama dan rumah Kakek.
Cerita yang unik, tak biasa bahkan menarik perhatian karena, hanya dengan membaca judul Teka-Teki Rumah Aneh saja kita akan dibawa penasaran melalui percakapan demi percakapan antara tokoh Aku (Penulis) dengan mereka yang sempat bersinggungan secara langsung dengannya. Ditambah dengan ilustrasi denah rumah yang semakin memperjelas (atau membingungkan?) jalan penyelidikan.
Ada tokoh lain semisal Katabuchi-san Yoshie-san atau Kurihara-san yang sangat berperan membukakan jalan agar misteri ini segera terpecahkan sehingga cerita ini mengalir lancar, menarik diikuti dan langsung ke sasaran, pokoknya sat set. Ditunjang pula oleh cara penulisan dialog antar tokoh yang mirip skenario sehingga mampu membuat saya membangun imajinasi yang aneh terhadap semua percakapan yang dilontarkan.
Sesungguhnya asyik sekali membaca novel ini karena pembaca diajak berpikir sesuai dengan benak atau jalan pikiran Aku (penulis) dan bagaimana asumsi-asumsi dan teori liar tentang rumah itu mampu mengubah pandangan awal. Apalagi ketika Kurihara-san mulai berkhayal, berandai-andai berusaha mencocokkan antara denah rumah dengan kondisi penghuninya yang tentu saja rada absurd.
Terlebih lagi saat mendengar betapa kisah kelam dan mengerikan perihal perjanjian tangan kiri yang begitu rumit dengan satu sama lain keluarga saling membunuh demi kejayaan trah keluarga lain.
"Pada awalnya Ibu tidak percaya. Tapi setelah berusaha mengecek ulang dengan berbagai cara, kenyataannya memang begitu. Ibu adalah keturunan dari keluarga cabang Katabuchi. Dengan kata lain, Ibu adalah pihak yang dibunuh dalam ritual Persembahan Tangan Kiri.Yuzuki dan Ayano yang merupakan putri Ibu juga bernasib demikian. Ayah cemas jangan-jangan suatu saat nanti kita bertiga akan menjadi target ritual." (hal 192)
Ketika kisah sederhana mampu membangkitkan imajinasi bahkan yang terliar sekali pun akan hal-hal yang berkaitan dengan situasi yang aneh, disitulah kelebihan cerita itu berada. Mungkin saya awalnya tidak begitu 'ngeh' dengan petunjuk yang diberikan dalam cerita itu yakni tentang anak. Namun dengan mengikuti penyelidikan Aku (penulis), akhirnya saya bisa menebak bahwa kasusnya memang terbilang tidak sesederhana itu dan sebaliknya, justru sangat mengerikan.
Sebuah novel dengan ilustrasi dan gambar sampul yang menarik perhatian dikemas dengan alur yang mengejutkan sungguh sangat memikat. Ini debut bacaan pertama saya yang ditulis Uketsu. Seru sekali dan kabarnya sudah difilmkan tahun ini.
Tidak ada komentar: