A Love Like This
Ayu Rianna
Gramedia Pustaka Utama, 328 hal
iPusnas
Sinopsis
Pertemuan kembali antara Huang Lei dan Selena Fortier memang tak pernah disangka-sangka yakni di dapur pastry, The Capital Beijing. Lima tahun lamanya mereka berdua yang pernah bersahabat menghilang dengan kesibukan masing-masing.
Huang Lei yang kini telah menjabat sebagai manajer restoran masih tetap menjadi sosok yang tak berani melangkah sekaligus menjadi beban untuk memulai kisah cintanya sendiri. Tak berbeda dengan Selena yang rupanya sangat menikmati dunia pastry namun masih harus memperjuangkan bahtera rumah tangganya bersama Lucas, sang suami.
Setelah melalui berbagai rintangan akhirnya keduanya yang pernah menjadi sahabat ketika kecil dulu ini menyadari bahwa kecintaan akan kuliner dan masa lalu yang menggelayuti kedua belah pihak setidaknya harus menjadi cermin untuk melangkah ke masa depan.
Ulasan
Novel ini indah dan tersaji menawan. Bahkan di awal paragraf kita sudah dibuat jatuh cinta oleh kedua tokoh yang sama-sama memberi warna yang kuat dan dominan ke tengah dapur di restoran yang terkenal di Beijing itu.
Karakter Huang Lei si manajer restoran ini digambarkan sebagai pria yang sabar, berdedikasi, telaten namun terlalu sering menunda-nunda hingga kehilangan momen. Ada konsep yang diyakini bahwa bila sesuatu itu ditakdirkan maka saat itu juga bisa dimiliki.
"Kau tahu, Selena, sejak kecil orangtuaku selalu mengajarkan agar aku menjadi orang yang sabar dan tidak serakah. Jika menginginkan sesuatu, aku harus bekerja keras. Dan jika yang kuinginkan itu memang sudah ditakdirkan untukku, aku pasti akan mendapatkannya pada saat yang tepat. Dan denganmu... bertahun-tahun aku berusaha, bekerja keras, bersabar, dan menunggu sampai aku menganggap diriku cukup pantas dan bisa memberikan kehidupan yang baik untukmu. Tapi ketika akhirnya merasa sudah tiba di saat yang tepat, aku baru menyadari ternyata langkahku terlalu lambat" Hal 311
Selena sendiri menjadi wanita yang sangat percaya diri, penuh detail, tekun tapi juga keras kepala. Tarik ulur keduanya sangat menyenangkan karena Lei yang pernah menjadi teman kecilnya masih tetap dibuat penasaran oleh keberadaan sekaligus kemisteriusan yang kerap ditampakkan sang pastry chef wanita itu selagi berada di dapur.
Ceritanya memikat, manis, dengan kegalauan yang
dialami masing-masing pihak. Romansa yang tidak kekanakan, kalem namun
tegas dalam memutuskan. Baik Lei dan Selena masih memendam sesuatu di
masa lalu yang perlu dimuntahkan agar tak menyesal untuk yang kedua
kali.
Alur ceritanya apik dengan lansekap dan latar Beijing yang bersalju, ditambah dengan suasana dapur restoran lengkap dengan istilah jenis makanan mulai dari Sichuan hingga Beijing membuat novel ini mengalir mulus, kuat dan memiliki gaya cerita yang memukau. Salut untuk pengarangnya yang mampu menyampaikan berbagai pengetahuan kulinernya tanpa terasa kaku di tengah cerita.
Alur ceritanya apik dengan lansekap dan latar Beijing yang bersalju, ditambah dengan suasana dapur restoran lengkap dengan istilah jenis makanan mulai dari Sichuan hingga Beijing membuat novel ini mengalir mulus, kuat dan memiliki gaya cerita yang memukau. Salut untuk pengarangnya yang mampu menyampaikan berbagai pengetahuan kulinernya tanpa terasa kaku di tengah cerita.
Berbagai jenis hidangan yang disebutkan selalu diberi keterangan di bagian catatan kaki sehingga memudahkan pembaca untuk bisa membayangkan seperti apa cita rasa dan gambaran hidangan tersebut.
Pada akhirnya kisah Lei dan Selena memang sudah diduga akan berakhir seperti apa dan untuk saya sendiri bukan hanya pertemuan dan cara mereka berdua dalam menyelesaikan masalah di masa lalu mereka, namun juga Beijing yang bersalju sebagai latarnya dan kuliner yang mengiringi setiap langkah penyelesaian itu sungguh menakjubkan dan seakan membingkai kisah ini.
Kemampuan sang pengarang dalam menyisipkan berbagai pengetahuan kuliner, penyebutan bahan-bahan makanan yang tentunya melalui riset yang tidak sebentar makin memberi daya tarik tambahan selayaknya bumbu yang dituangkan ke dalam cerita ini.
Sebuah novel dengan ide yang sederhana, page turner namun kuat dalam tema, high class dan rasanya ingin dibaca lagi dan lagi.
Tidak ada komentar: