Six Crimson Cranes
Elizabeth Lim
Reni Indardini-Penerjemah
Bentang Pustaka, 412 hal
iPusnas
Sinopsis
Putri Shiori saat itu sebenarnya tengah menjalani upacara pertunangan ketika tanpa disadarinya ia telah mengeluarkan sihir terlarang yang mati-matian ia sembunyikan dari keluarga kendati burung kertas hasil sihir dan bernama Kiki itu sempat bertengger di hidung kakak laki-lakinya, Hasho.
Kesalahan Shiori tak hanya sampai di sana. Akibat membuntuti ibu tirinya ke taman rahasia, sang putri justru mengalami peristiwa yang takkan terlupakan. Ia dan keenam kakak laki-lakinya disihir oleh ibu tiri.
Raikama berusaha keras melindungi anggota keluarga kerajaan berikut Shiori. Sang ibu tiri ini berupaya menyelamatkan anggota keluarga kerajaan dengan menyihir keenam kakak laki-laki putri Shiori menjadi bangau termasuk pula sang putri sendiri yang diubah menjadi putri berkepala mangkuk terbalik dan diusir dari kerajaan. Raikama cemas membayangkan seandainya sihir itu muncul kemungkinan musuh akan lebih cepat mendeteksi dan berusaha merebut kerajaan Kiata.
Mulai sejak itulah putri Shiori mengawali petualangan untuk menemukan keenam kakaknya, melepaskan kutukan dan berencana merebut serta melindungi kerajaan dari konspirasi jahat yang sengaja dibuat oleh musuh. Salah satu kutukan dari Raikama adalah menjadikan sang putri tidak bisa bicara. Satu patah kata saja dikeluarkan, taruhannya satu per satu kakak lelakinya yang telah disihir menjadi bangau itu akan mati.
Petualangan mengembalikan kutukan terhadap kakak-kakaknya mengantarkan sang putri berjumpa kembali dengan sang tunangannya dahulu, Takkan. Dalam suatu perkelahian demi merebut mutiara milik Raikama, saat itulah putri Shiori memandang Takkan dengan kesan yang telah jauh berbeda.
Ulasan
Bisa dibilang saya rada terlambat untuk membaca kisah yang bergenre YA ini, karena jujur kalau bukan rekomendasi dari Goodreads, saya gak akan pernah tahu ada novel remaja yang keren begini. Membaca dan merasakan gejolak gadis yang dikutuk lalu melakukan segala macam cara agar semua kakaknya terlepas dari kutukan rupanya mampu membuat jiwa penasaran akan akhir ceritanya begitu menggebu.
Alurnya yang berupa campuran petualangan, mitologi, dongeng dan gejolak remaja agaknya menjadikan kisah Six Crimson Cranes tidak membosankan. Ditempa banyaknya pengalaman berharga selama upayanya menghilangkan kutukan, membuat Shiori menjadi matang dan dewasa. Karakternya yang manja dan selalu menggampangkan masalah- yang dengan entengnya menceburkan diri ke danau dan bertemu Seryu sang naga-berubah menjadi sosok perempuan yang kuat dan gigih.
Paling asyik mengikuti kisah Shiori yang menyamar di sebuah kedai nasi dan berjumpa untuk pertama kalinya dengan mantan tunangannya, Takkan. Lalu tak hanya itu saja, mereka berdua dipertemukan lagi dalam istana yang lain setelah pada akhirnya bersua kembali dengan Raikama yang nyaris kepayahan.
Sesungguhnya keinginan untuk membela keluarga tak hanya dilakukan oleh putri Shiori seorang. Sang ibu tiri yang di mata gadis itu aneh dan berhati iblis itu nyatanya justru yang paling depan untuk melindungi Shiori dan keenam kakaknya.
Aku bermaksud melindungimu dari Serigala, Shiori. Aku bermaksud menyembunyikanmu dan mengirimimu jauh-jauh, paling tidak sampai aku menemukan cara untuk mengatasi penenung itu (hal 398).
Cerita dongeng kadang absurd kadang menghibur,
salah satunya seperti novel ini. Kisah petualangan putri Shiori yang
harus membebaskan keenam kakaknya dari kutukan bagi saya sebenarnya
klise. Namun gaya penceritaan dengan berbagai elemen kejutan sepanjang
perjalanan Shiori, menjadikan novel ini menarik dengan plot twist yang
seru.
Bagian menarik dari kisah ini menurut saya ketika Takkan -calon tunangan Shiori pelan-pelan tahu jati diri sang putri yang diawali sejak pertemuan pertama keduanya di penginapan Pipit hingga terdampar di kerajaan Bushian.
Praktis hanya Shiori yang menjadi tokoh utama yang harus berjibaku dengan semua lawannya. Gadis yang dikutuk berkepala mangkuk ini sukses mengarungi perjalanan demi kembalinya keutuhan keluarga. Keberanian dan demi membela keluarga membuat cerita ini membumi di tengah berpendarnya sihir, kutukan Raikama, dan kemunculan naga Seryu di laut Taijin. Sayang, kisahnya masih harus bersambung ke novel berikutnya.
Bagian menarik dari kisah ini menurut saya ketika Takkan -calon tunangan Shiori pelan-pelan tahu jati diri sang putri yang diawali sejak pertemuan pertama keduanya di penginapan Pipit hingga terdampar di kerajaan Bushian.
Praktis hanya Shiori yang menjadi tokoh utama yang harus berjibaku dengan semua lawannya. Gadis yang dikutuk berkepala mangkuk ini sukses mengarungi perjalanan demi kembalinya keutuhan keluarga. Keberanian dan demi membela keluarga membuat cerita ini membumi di tengah berpendarnya sihir, kutukan Raikama, dan kemunculan naga Seryu di laut Taijin. Sayang, kisahnya masih harus bersambung ke novel berikutnya.
Tidak ada komentar: