Rent a Boyfriend
(Pura-pura Pacar)
Gloria Chao
Ratih Susanty (Penerjemah)
Gramedia Pustaka Utama, 512 hal
iPusnas
Sinopsis
Chloe
Wang atau biasa disapa dengan Jing Jing adalah seorang mahasiswi jurusan ekonomi yang
sedang menimba ilmu di Amerika. Sebagai
wanita Asia, ia sadar bahwa dirinya tak lepas dari tradisi keluarganya untuk segera
menikah dan dijodohkan. Pertunangan dengan kawan kecilnya yang bernama Hong Bo, putra dari
relasi bisnis ayahnya membuatnya tertekan. Tentu saja Chloe hanya bisa menolak diam-diam dan bertekad mencari pacar sendiri.
Kepanikan
mulai melanda saat ayah dan ibu Chloe ingin bertemu dengannya dan agar
dianggap telah memiliki pacar hasil pilihannya sendiri, ia menyewa pacar
palsu dari perusahan yang khusus menyewakan jasa pacar pura-pura yakni
For Your'Rents bernama Drew.
Perkenalan untuk pertama kalinya dengan pria muda bernama Drew ini cukup membuat keduanya kikuk dan saling menjaga citra. Namun lambat laun, keduanya bisa saling memahami terlebih Drew adalah sosok yang memberi ketenangan bagi Chloe yang kerap meledak-ledak terutama saat bersitegang dengan sang ibu.
Semakin
lama dan karena selalu bersama-sama akhirnya membuat Chloe dan Drew
menjadi dua sejoli yang saling memahami karakter masing-masing. Meskipun
selalu berkonflik dengan ibu Chloe, mereka berdua pun kompak berupaya
meyakinkan orangtua Chloe untuk menerima keinginan terbaik
dari putrinya secara apa adanya.
Ulasan
Beberapa
novel yang mengangkat tema tentang tradisi Asia terutama masalah perjodohan selalu dinarasikan dengan situasi yang rumit, dan keterpaksaan. Tak berbeda dengan kisah yang diketengahkan kali ini. Selain tetap dengan cerita perjodohan yang kolot, pengarang menyodorkan sisi lain, imbas dari banyaknya wanita yang tidak menyukai tradisi ini, yaitu kehadiran pacar sewaan untuk berpura-pura sebagai calon pendamping untuk dipertunjukkan ke hadapan orangtua.
Mengambil sudut kisah tentang gadis yang menolak dijodohkan namun dengan kreatifnya ia mencari pemuda sewaan yang harus berpura-pura menjadi pacarnya adalah ide brilian dalam menggali dan mengembangkan alur cerita, karena sesungguhnya dua manusia yang berpura-pura berpacaran sudah pasti akan mendatangkan rasa jengah alih-alih justru malah menjadi pacar sungguhan.
Sebenarnya
novel ini sangat berkarakter di mana perasaan hati dan keinginan
perempuan yang akan dijodohkan terasa memprihatinkan meskipun ia seorang
wanita yang berpikiran maju, bersekolah di luar negeri dan tinggal di
lingkungan yang sudah sangat maju.
Suara
hati Chloe yang begitu tertekan sangat mewakili perempuan-perempuan
muda yang ingin lepas dari tradisi namun apa daya sebelah kaki mereka terasa
dipasung oleh orangtua sendiri.
"Orangtuaku tidak menganggap aku manusia. Tidak memedulikan perasaanku, apa yang kuinginkan, betapa besar penderitaanku untuk membuat mereka bahagia."(hal 231)
Drama
keluarga Chloe Wang yang sangat heboh tak hanya mengundang pertengkaran, terlebih konflik antara sang ibu dan putrinya yang digambarkan layaknya permusuhan kucing dengan tikus. Sebentar akur, sebentar misuh. Tak hanya itu, pihak Drew sendiri pun memiliki masalah yang tak kalah rumit dan dilematis berkenaan dengan perusahaan persewaan dan masa depan pendidikannya. Kesemuanya menjadi campuran masalah yang menarik untuk diikuti ceritanya.
Pengarang begitu lancar memilah-milah permasalahan masing-masing sehingga alurnya mengalir meski ada beberapa yang terasa bertele-tele. Kisahnya sebenarnya santai saja bahkan sebenarnya persoalan keluarga Asia di mana-mana sama saja, masalah sederhana tapi dibuat rumit akibat campur tangan banyak pihak.
Cerita tak melulu bertensi tegang. Kadang ada bagian yang mengundang senyum. Adegan lucu muncul ketika Drew yang masih harus bertugas sebagai pacar sewaan orang lain sementara ibu Chloe melihatnya ketika sedang jalan-jalan dan ingin masuk ke restoran Cina. Drew harus pontang panting bersembunyi agar tak ketahuan sementara pemuda ini sendiri sedang duduk dengan keluarga Du-calon potensial yang menyewa jasanya. Sudah pasti terjadi
salah paham yang makin menambah ruwet situasi.
Pada akhirnya pembaca hanya ingin Chloe dapat memilih pasangannya sendiri dengan tepat yang tentu saja sudah bisa ditebak. Novel yang melibatkan keluarga selalu saja penuh dengan hikmah dan pelajaran hidup, pendewasaan diri serta tak ketinggalan kekonyolan.
Pada akhirnya pembaca hanya ingin Chloe dapat memilih pasangannya sendiri dengan tepat yang tentu saja sudah bisa ditebak. Novel yang melibatkan keluarga selalu saja penuh dengan hikmah dan pelajaran hidup, pendewasaan diri serta tak ketinggalan kekonyolan.
Perjodohan selalu masih dipandang sebagai tradisi budaya yang dipaksakan dan di novel ini dibedah dari sudut pandang yang lain bagaimana keluarga Asia mampu menyelesaikan
masalah tradisi itu sendiri di tengah benturan dunia barat yang mengabaikan
keperawanan.
Tidak ada komentar: