Kismat Connection-Pacar Eskperimental
Ananya Devarajan
Barokah Ruziati-Penerjemah
Gramedia Pustaka Utama, 368 hal
IPusSulteng
Sinopsis
Madhuri dan Arjun sudah ditakdirkan akan selalu bersama-sama. Selain memang persahabatan mereka telah dipupuk sejak kecil, juga bagan astrologi yang dilihat ibu Madhuri menyatakan hal yang sama bahkan lebih spesifik. Ada kutukan yang lahir lewat garis ibunya yang menyatakan bahwa kaum wanitanya akan menikahi pasangan romantisnya pada pertemuan pertama mereka.
Madhuri sontak menolak ramalan itu dan mati-matian melawannya. Perempuan ini mengajak sahabatnya Arjun untuk menjalani pacaran secara bohongan untuk menyiasati takdir. Ia menolak jatuh cinta dan akan fokus hanya pada Stanford, kampus bergengsi yang akan menjadi tujuan hidupnya dalam menimba ilmu.
Berpacaran secara pura-pura selama waktu tertentu tentu saja berimbas pada Arjun. Sesungguhnya diam-diam Arjun telah lama menyimpan rasa pada gadis itu. Namun demi keinginan Madhuri, ia menyetujui saja apa pun kehendak Madhuri asal terus bersama.
Dalam setiap langkah, ternyata keduanya tak mampu menahan dorongan untuk selalu bersama. Apalagi Madhuri merasa rapuh setelah Stanford menolak dirinya dan tidak diterima sebagai mahasiswi yang berprestasi. Ia akhirnya yakin perlahan-lahan takdir mulai menguasainya. Bahkan yang lebih sinting lagi, Madhuri jatuh cinta sungguhan pada sahabatnya, Arjun.
Ulasan
Betapa manisnya menyaksikan kisah dua manusia yang saling jatuh cinta sejak mereka kecil, remaja dan menjelang dewasa. Bermula dari eksperimen kismat (takdir) yang menjadikan Madhuri menjalani pacaran tidak sungguhan dengan Arjun demi menolak takdir. Lewat eksperimen yang terus berjalan dan dibatasi oleh tanggal kedaluwarsa ini, nantinya akan terlihat apakah keduanya memang benar ditakdirkan bersama atau berhenti hanya sebagai sahabat saja.
Plotnya sederhana namun karena sepanjang cerita banyak berisi tarik ulur dan gejolak emosi yang mewarnai keduanya begitu dominan, maka kadang ada sedikit rasa jenuh karena keduanya saling menyangkal dan pura-pura.
Konflik paling mengena sebenarnya adalah ketika masing-masing harus menanggalkan ego demi meraih kemenangan batin. Madhuri bersedia menari kembali, menata ulang prioritas hidupnya setelah kampus Stanford menolaknya. Sementara itu Arjun pun harus menyelesaikan pertikaiannya dengan sang ibu yang selalu pergi tanpa pamit.
Peran Bibi Iyer atau ibu Madhuri sangat menjadi kunci demi tercapainya kesepakatan. Takdir tak mungkin dibelokkan atau dianggap main-main. Ada kalanya memang masalah takdir dan kutukan ditanggapi dengan begitu serius terutama di tengah keluarga Asia karena selalu membawa rasa ketakutan, namun ada kalanya dihadapi dengan biasa dan penuh optimis.
Relasi antara takdir dan asmara begitu semarak ditunjang oleh sosok Madhuri yang keras dan Arjun yang tenang namun tak kalah keras kepalanya. Perilaku Madhuri yang ingin putus, lalu merasa kehilangan cowok itu membuat kita akan geleng-geleng kepala.
Cinta tidak pernah tepat waktu, dan itulah yang membuatnya layak diperjuangkan. Kau tidak dapat memprediksi kapan itu terjadi atau bagaimana terjadinya, kau berutang pada dirimu untuk merangkulnya (hal 314).
Cinta yang tumbuh lalu patah kemudian perlahan muncul kembali mau tidak mau membuat Madhuri dan Arjun sadar bahwa segalanya memang sudah ada yang mengatur, dewa-dewa telah memilihkan takdir yang terbaik. Sebuah novel keluarga India yang digambarkan maju dalam berpikir namun ternyata masih terikat oleh ramalan bintang dan planet. Kolot namun modern dalam menyikapinya.
Tidak ada komentar: