Lucie Yi Is Not a Romantic
Lauren Ho
Barokah Ruziati-Penerjemah
Gramedia Pustaka Utama, 424 hal
IPusSulteng
Sinopsis
Lucie Yi telah memiliki segalanya, pekerjaan yang menarik dan kehidupan yang sangat dinamis serta percintaan yang menyenangkan. Namun saat kisah cintanya berakhir, terasa ada yang hilang. Jodoh kian tak terjangkau dan tiba-tiba saja wanita muda ini ingin memiliki anak.
Pertemuannya dengan Collin Read di elective co-parenting, yakni semacam situs yang memungkinkan mendapatkan pasangan untuk punya anak tanpa ikatan pernikahan membuatnya bersemangat untuk mewujudkan obsesinya, punya anak yang akan lahir dari rahimnya sendiri.
Alih-alih hanya sebagai pasangan bisnis demi mendapatkan bayi, lambat laun Lucie dan Collin terjebak dalam gelembung kehidupan kepura-puraan yang dirancang oleh mereka sendiri.
Lucie tertarik dengan Collin, namun tanpa ia sadari ia kembali jatuh cinta dengan mantan kekasihnya yang penuh perhatian, Mark. Semakin dalam Lucie menekan rasa suka dan benci terhadap kedua pria ini, semakin bimbanglah dirinya untuk memutuskan siapa ayah yang tepat untuk calon bayinya nanti.
Ulasan
Sosok Lucie Yi adalah gambaran wanita kosmopolitan yang takkan menyia-nyiakan hidup dan lewat begitu saja tanpa memiliki anak. Kalau perlu tak menikah pun tak apa-apa, jika norma sosial membolehkannya.
Wanita yang sudah menikah harus memiliki anak atau keturunan, begitu pula jika memiliki anak berarti dianggap telah menikah. Tema ini terdengar sangat membangkang dan tepat sekali untuk diangkat ke tengah-tengah pembicaraan dalam keluarga Asia. Relasi cinta, pasangan dan hasrat untuk membentuk keluarga begitu kental mewarnai lembar demi lembar novel ini.
Novel ini menarik, karena mengusung banyak hal yang berkaitan dengan norma masyarakat atas anak perempuan, benturan kolot vs modern dan kerepotan keluarga. Pihak keluarga selalu harus turun tangan mengurusi kehidupan anak perempuan, ikut campur dalam segala aspek yang ada sangkut pautnya dengan perjodohan serta kericuhan yang terjadi manakala mendapati sang putri justru sudah mengandung lebih dulu daripada acara pernikahannya. Terdengar kurang bisa diterima di tengah masyarakat Timur 'kan?
Lucie Yi yang mandiri namun dalam segala hal kadang terlihat begitu rapuh sehingga kedua sahabatnya harus banyak-banyak memberikan dukungan. Membuat saya sangsi akan keteguhannya untuk maju terus menempuh jalan sunyi tanpa ikatan pernikahan meski ada dua pria potensial mengejar-ngejar dirinya.
Karakter perempuan yang ingin ditonjolkan sebenarnya adalah wanita yang kuat, independen, tidak romantis dan berani mengambil keputusan. Namun, beberapa sepak terjang gadis ini justru kontradiktif. Alih-alih menarik, sikap yang kelihatan justru Lucie yang impulsif dan sedikit bossy sehingga muncul ketegangan yang gak ada habis-habisnya. Ditambah, cerita ini terlalu asyik di pusaran cinta segitiga antara Lucie, Collin dan Mark tak pelak, novel ini sedikit mendatangkan rasa jenuh akibat polah mereka bertiga.
Bisa dibilang novelnya rada sedikit mengundang kontroversi di awalnya karena Lucie Yi bersikeras hanya ingin punya anak tanpa ada pernikahan. Namun yah, cinta itu selalu ada meski telah dibendung dan ditahan sedemikian rupa agar tidak menyala. Cinta menyelip datang di sela-sela pertemuan sosial sehingga kompromi itu pun pada akhirnya harus dimunculkan demi menepis anggapan bahwa keluarga Asia telah luntur norma sosialnya di masyarakat.
Aku punya firasat kalau kau mungkin jodohku dan aku tidak akan lari lagi. Aku datang untuk memberitahumu bahwa aku siap tinggal di sini, membatalkan kepindahanku ke Seoul, kalau kau memilihku (hal 364).
Akhir cerita sudah bisa ditebak dan semua ruang yang berlubang lambat laun dapat terisi oleh kesadaran baru dan sikap dewasa antara Lucie, Collin dan Mark. Karakter kedua pria ini ternyata mampu mengimbangi Lucie. Bak ratu lebah yang populer dan didatangi pejantan, Lucie Yi adalah sosok yang rentan namun dirindukan dan disayangi semua orang.
Aku punya firasat kalau kau mungkin
Jodohku dan aku tidak akan lari lagi. Aku datang untuk memberitahumu
bahwa aku siap tinggal di sini, membatalkan kepindahanku ke Seoul, kalau
kau memilihku (hal 364).
Tidak ada komentar: