Dewa Angkara Murka: Pacar Sandiwara yang Berbalik Sungguhan

 

 
Dewa Angkara Murka
Aya Widjaja
Gramedia Pustaka Utama, 416 hal
IPusSulteng
 
 

Sinopsis 

 
 
Mosha tak pernah menyangka ajakan bos killernya untuk menghadiri pesta pernikahan mantan kekasihnya, Kyle, memberi dampak yang berkepanjangan. Bos yang dijuluki Dewa si angkara murka dan sangat ditakuti oleh anak buahnya itu tahu bahwa Mosha yang sedang galau berat akibat perselingkuhan Kyle takkan menolak tawaran ini; unjuk diri dan memproklamirkan bahwa Mosha berani datang dengan membawa pasangan baru sekaligus membuat Kyle terkejut nantinya kalau pasangan yang ia bawa adalah bosnya sendiri di pesta itu.
 
Tak ada yang menyangka bahwa pasangan yang ia pamerkan di acara kondangan mantan itu adalah sosok yang juga menjadi atasannya di kantor. Semua karyawan dan para undangan yang hadir menyangka dengan naifnya bahwa Mosha adalah kekasih Pak Dewa. Sesungguhnya ini hanya trik sandiwara yang sama-sama menguntungkan kedua pihak. 
 
Mosha bersedia menjadi pacar Dewa demi menunjukkan bahwa dirinya tidak pernah sedih ditinggal menikah oleh Kyle. Sementara satu-satunya alasan Dewa ingin menjadi kekasih Mosha lebih karena dirinya ogah dijodohkan oleh wanita yang tidak dicintainya.
 
Seiring waktu berlalu sandiwara ini memang harus berakhir dan ketika waktu itu tiba itulah, keduanya menyadari bahwa cinta tak bisa dipermainkan bahkan dalam kepura-puraan yang disengaja. 
 

Ulasan 

 
 
Aneh rasanya merasakan bahwa bos kita yang sehari-harinya kita hormati di kantor, ternyata bersedia menjadi pacar pura-pura kita hanya demi memanas-manasi mantan kekasih bawahan kita. Itu terjadi pada Mosha yang galau berat karena Kyle melangsungkan pernikahan secara mendadak dengan selingkuhannya, akibatnya Dewa menawarkan ide dan berusaha menjadi tameng atau pasangan yang baik di acara kondangan itu.
 
Ide ceritanya lucu dan seru meskipun tidak mengejutkan karena hal seperti ini sering dan lazim terjadi bahkan klise di mana asmara antara atasan dan bawahan akan selalu ada lalu timbul friksi. Dan dalam genre office-romance, kemasannya bisa berbeda-beda tergantung tema cerita yang akan diangkat.
 
Cerita dengan relasi seperti Mosha dan Dewang ini sungguh orisinil karena kalaupun terjadi di dunia nyata, maka salah satunya pasti akan mengundurkan diri. Demi cerita yang makin seru ini, pengarang dengan fasihnya memberi kejutan-kejutan di setiap alurnya sehingga keinginan untuk menyudahi sandiwara ini takkan pernah terjadi. Sebaliknya, kehidupan kantor dan keluarga begitu ditonjolkan mengimbangi kalutnya pikiran Mosha yang ingin mengakhiri sandiwara dan kepura-puraan. 

Selain penuh dengan pernak-pernik kegiatan pacaran seperti jalan-jalan ke Pecinan, nonton konser Dewa 19 sampai bertemu dengan Bu Dahlia, si calon mertua, novel ini berhasil menunjukkan bahwa keteguhan sikap untuk tidak membuka hati secara gampang pada bos yang menyayanginya, berbanding lurus dengan sulitnya melupakan mantan.
 

"Saya nggak mau jatuh cinta pada orang yang nggak mau membuka hatinya buat saya. Karena perang yang nggak akan bisa kita menangkan adalah perang dengan masa lalu, Mosha"( hal 355). 

 

Kita dibawa oleh perasaan-perasaan yang menghinggapi Mosha yang tak ingin terlalu mudah diketahui hatinya. Kadang mengesankan kadang menggemaskan terutama saat gadis yang perlahan mulai jatuh cinta dengan Dewang ini, justru selalu luluh lagi dan lagi saat didekati si mantan yang ironisnya masih satu kantor itu.
 
 Alurnya menarik apalagi tema romansa kantor ini sungguh menggelitik. Dengan intervensi banyak pihak plus campur tangan keluarga yang hangat, membuat novel ini page turner banget. Tak ketinggalan kekonyolan Kinoy atau Mauren yang mampu menyegarkan suasana. Dua hari saja saya membacanya dan puas rasanya.
 
Kehadiran perempuan lain macam Livy atau Vivian alih-alih merusak suasana, malah makin membuat ceritanya bertambah panas dan seru. Karakter Mosha yang agak pasif dalam bertindak cenderung mengesalkan namun dari sanalah kisah ini terbangun dan berjalan menggelinding dengan begitu manisnya menemukan pijakannya yang pas.
 
Secara keseluruhan, ceritanya manis dan membangkitkan khayalan sekaligus fakta bahwa panah asmara bisa datang dari mana saja, hinggap pada siapa saja entah pada momen yang kurang pas atau situasi yang sedang galau. Kehadiran Mauren atau pun Kyle seolah menjadi pelengkap paling mencuri perhatian di sepanjang novel ini. Mengesankan dan memberi pandangan yang terbuka terutama bagi Mosha akan sebuah hati yang sabar menanti. 
 
 
Dewa Angkara Murka: Pacar Sandiwara yang Berbalik Sungguhan Dewa Angkara Murka: Pacar Sandiwara yang Berbalik Sungguhan Reviewed by Erna Maryo on Agustus 08, 2025 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.