On Her Wedding Day: Terungkapnya Sisi Gelap Menjelang Pernikahan

 

 
On Her Wedding Day 
Ratna Tiana
Gramedia Pustaka Utama, 240 hal
IPusSulteng 
 

 Sinopsis

 
Sebuah pesta pernikahan kelas atas yang diadakan di tengah hutan pinus akan segera diselenggarakan. Pasangan yang berbahagia itu adalah selebritas papan atas bernama Klarinita Kalista dengan pengusaha Jagad dari grup Djojonningrat yang rupanya sudah lebih dahulu menjalin hubungan dengan Jelita, asisten pribadinya yang paling ia andalkan dalam bekerja.
 
Tak bisa dibayangkan bagaimana terpukulnya Jelita mendapati kekasihnya Jagad yang justru sudah menjatuhkan pilihan dengan wanita lain. Sementara itu, Klarin yang bangga akan bersuamikan dengan Jagad memilih bermain api dengan pengawal Jagad yang bernama Kalandaru.
 
Ketika menjelang pernikahan di menit-menit terakhirnya, Klarin ternyata menghilang dan seakan kehebohan itu belum lengkap, ternyata tak lama kemudian ditemukan tubuh sang pengantin wanita bersimbah darah di kamarnya. Orang terakhir yang berinteraksi dengan korban selain Jelita, adalah Klara-adik sekaligus manajer pribadi serta Jemima, rekan sesama selebritas yang memliki dendam sejak lama akan perebutan mahkota selebritasnya dan masing-masing memiliki kesempatan untuk menghabisi nyawanya.
 
Kedua reserse yang menangani berusaha mengurai dan menyelidiki siapa pembunuh Klarin yang paling mendekati motivasi untuk melenyapkannya, karena selain cantik, dan karier yang bagus di dunia selebritas, kepribadian korban yang angkuh dan sombong disinyalir membangkitkan kebencian dari semua pihak yang berurusan dengannya.
 

 Ulasan

 
Sebuah novel yang meramu antara misteri dengan drama percintaan tentu harus menjaga agar setiap sinyal yang mengarah ke kebosanan akibat proses penyelidikan yang bertele-tele, tidak terlalu kentara. Maka ketika muncul cerita sebuah pernikahan yang dihelat dengan begitu indah dan sempurna, lalu muncul pembunuhan yang mengerikan, tak bisa tidak, sesi penyelidikan dan penemuan tersangka harus dibuat sedramatis dan secepat mungkin agar irama kengeriannya begitu membekas dan mengesankan.
 
Dalam On Her Wedding Day, formula itu tepat diterapkan. Dengan jumlah halaman yang tidak terlalu tebal, pembaca tidak perlu berlama-lama menjatuhkan prasangkanya terhadap si pelaku atau langsung mengetahui siapa yang lebih berpeluang menghabisi korban.
 
Jangan berharap akan seperti peristiwa pembunuhan yang ada di novel sekelas Agatha Christie atau Sherlock Holmes tapi, untuk elemen horor, kengerian dan narasi yang ditampilkan oleh pengarangnya setidaknya situasinya sudah mirip terutama dengan latar TKP, peluang dan kesempatan serta pencarian pelaku diantara sejumlah orang terdekat korban.
 
Cerita yang dibuka dengan suasana menjelang pesta pernikahan dengan segala atribut selayaknya pesta megah khas selebritis sungguh memikat saat dibayangkan. Ketika pembunuhan memporak porandakan segala acara dan rencana, maka masing-masing tokoh mulai dikupas sisi gelapnya.
 
Tak pelak lagi, orang yang paling dicurigai yakni Jagad, sang calon suami menjadi sosok yang diawasi oleh pihak berwajib. Di bagian ini kita akan mengetahui sisi gelap yang menempel dari para tokoh dan beberapa tindakan yang terpaksa diambil oleh masing-masing pihak demi menyelamatkan diri dari situasi pelik.
 
Mulai dari alasan mengapa Jagad terpaksa harus menikahi Klarin, lelahnya Klarin sebagai tambang harta keluarga sejak ia masih kecil, kebencian Jemima terhadap Klarin, kekesalan tak berujung dari Klara-sang adik, bahkan tindakan yang dipilih Jelita saat melihat Klarin meminta pertolongan adalah drama yang cukup memberi bobot cerita ini lebih panas dan manusiawi.
 

Membiarkan Klarin meregang nyawa adalah keputusan terbaik dalam hidupnya yang tidak akan pernah ia sesali. Kau harus mengorbankan sesuatu untuk mendapatkan obsesimu. Termasuk mengorbankan hati nuranimu. Dalam hal cinta, kita tidak akan pernah bisa berbagi, bukan? (h 238) 

 
Teknik alur cerita yang maju mundur menjadi suatu keharusan guna mendapatkan gambaran utuh di menit-menit terakhir mereka bersama si korban. Novel ini detail sekali memberikan gambaran hubungan antara Klarin entah bersama adiknya Klara, Jemima pesaingnya di dunia selebritas hingga Jelita yang tidak tahu apa-apa. Meskipun kurang mendalam, namun gambaran itu setidaknya memberi jawaban sama-samar tentang sosok pembunuhnya.

Saya suka dengan nuansa serta deskripsi ceritanya, terlepas dari pelakunya yang mudah ditebak. Sepak terjang Klarin dan dampak yang ditimbulkan bagi orang-orang di sekitarnya terkesan begitu hitam, begitu jahat dan menjadikan kisah ini cenderung lebih kuat ke karakternya dengan aura panas. Tokoh lain tak ubahnya hanya sebagai pendukung dan penggembira saja.
  
Kendati tak begitu tebal halamannya, novel ini mampu memberi nuansa kengerian yang langsung dijatuhkan di bagian awal serta berani untuk menyuguhkan adegan berdarah, tak heran On Her Wedding Day terpilih sebagai Juara Harapan dalam lomba GWP. Seandainya lebih tebal lagi dengan mempermainkan psikologis dari sisi orang yang tak tahu menahu seperti Jelita misalnya, maka horor itu (semakin panjang dan mungkin saja) semakin seru.

 
On Her Wedding Day: Terungkapnya Sisi Gelap Menjelang Pernikahan On Her Wedding Day: Terungkapnya Sisi Gelap Menjelang Pernikahan Reviewed by Erna Maryo on Juli 25, 2025 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.