The Running Grave, Nestapa Hidup di Tengah Kelompok Sekte

 

 
The Running Grave 
Robert Galbraith (JK Rowling)
Siska Yuanita (Penerjemah) 
Gramedia Pustaka Utama, 1032 hal
Gramedia online-Toped
 

Sinopsis 

 
 
Putra pejabat penting Sir Colin Edensor yang bernama Will Edensor, tiba-tiba saja tak berminat lagi untuk meneruskan kuliahnya dan tak ingin menemui keluarganya. Rupanya pemuda itu lebih tertarik untuk bergabung dengan sebuah kelompok sekte keagamaan yang berbasis cinta kasih dan pemurnian hati yang dikenal dengan sebutan Gereja Humanitarian Universal atau GHU.
 
Saking alotnya untuk mengeluarkan Will dari cengkeraman GHU, keluarga akhirnya menunjuk Strike untuk menyelidiki mengapa sang putra tersayang bersikukuh tak ingin sama sekali kembali ke tengah keluarga bahkan tak ingin hadir di hari pemakaman sang ibunda.
 
Untuk menelusuri penyebabnya, Robin mengajukan diri untuk menyusup ke dalam kelompok religius itu dengan cara menghadiri ceramah di Kuil Rupert Court, untuk bisa diantar ke Chapman Farm dan menyamar sebagai Rowena, si gadis yang gagal menikah. Misinya saat itu adalah mengajak pulang Will.
 
Bagi Robin, hari-hari selama tinggal di Chapman Farm sangat menantang dan bikin tertekan. Setiap hari, minggu, dan bulan selalu ada saja kewajiban yang harus dijalani sesuai pedoman meskipun itu bertentangan dengan hati nurani, salah satunya adalah menjalani Ikatan Spiritual dengan siapa pun sesuai dengan yang ditunjuk oleh para petinggi di sana.
 
Bila Robin merasa terjebak di komunitas sekte yang aneh itu, Strike justru bisa dengan leluasa menelusuri berbagai petunjuk yang berkaitan dengan mereka-mereka yang pernah terlibat terutama dalam insiden tenggelamnya putri pimpinan Sekte, Daiyu di Laut Utara yang akhirnya ditahbiskan sebagai Rasul yang Tenggelam oleh para pengikut sekte.
 
Tenggelamnya Daiyu menimbulkan pertanyaan tentang siapakah pelaku yang ingin melenyapkannya serta ke mana jasadnya. Dan ketika Will melarikan diri demi mencari Lin, istrinya, segala kebobrokan yang disampaikan Will tentang kegiatan GHU cukup mencengangkan. 
 

 Ulasan

 
Petualangan kali ini sangat deg-degan terutama saat Robin telah berhasil menyusup dan diam-diam menyelidiki serta menemukan segala kejanggalan dari kelompok sekte sesat itu demi melacak keberadaan putra kliennya. Namun yang lebih mengerikan tentu saja konspirasi pembunuhan seorang bocah tak berdosa yang alih-alih justru dijadikan sebagai Rasul dan disembah secara khidmat oleh para pengikut sekte Papa J. 
 
Plot ceritanya sangat runtut seiring dengan alur pengusutan satu per satu para tokohnya yang pernah bergabung di sekte itu. Alih-alih berupaya memulangkan sang putra, kasus jadi makin pelik akibat terkuaknya berbagai kecurigaan terhadap sesosok gadis cilik yang lenyap secara misterius. 
 

Rasa penasaran 

 
Dalam perkembangannya ternyata Strike juga mengungkap banyaknya keganjilan menyangkut tenggelamnya Daiyu yang hingga saat itu jasadnya tak pernah ditemukan. Adegan di bagian ini menarik dan terasa sekali menimbulkan rasa penasaran karena sebagian besar orang yang ddidatangi dan diwawancarai selalu memberikan kisah yang aneh sesuai dengan versi masing-masing ketika pernah menjadi anggota sekte tersebut.
 
Selain bercerita tentang hilangnya Daiyu yang misterius, ada pula sub plot lain yang turut meramaikan cerita dalam novel ini. Kisah petualangan asmara Strike dengan si wanita penggoda (Bijou Watkins), kematian Charlotte, hubungan Robin dengan Ryan, pengkhianatan sub kon Littlejohn, atau drama penguntitan sejumlah orang sesuai permintaan klien, seluruhnya mewarnai dan membuat kisah ini terasa penuh, berenergi, hiruk pikuk dan lekat terjadi dalam suatu kehidupan sebuah biro detektif yang makin terkenal di London sana. 
 
Kehilangan Charlotte merupakan titik balik yang dahsyat bagi Strike. Mau tidak mau sisi rentan ini terus membayangi langkah dirinya sehingga kita akan menyaksikan Strike yang begitu manusiawi namun juga tetap apatis dengan kehidupan jet set tapi berhasil rasional dalam membidik pelaku.
 

Relasi kuasa 

 
Dalam penyelidikan, penulis nampaknya lebih cenderung banyak mengangkat suka duka kehidupan pengikut sekte sebagai suguhan utama demi memberi gambaran sesungguhnya tentang betapa bobroknya sekte tersebut selain tentu saja untuk memperkuat cerita. 
 
Seperti di novel sebelumnya, kali ini kita pun selalu disodori banyak tokoh yang bisa jadi merupakan tersangka potensial dan orang-orang yang mengacau penyelidikan duo detektif ini. Pada dasarnya dalang penyebab kematian itu bukanlah orang yang kita duga selama ini, namun sudah pasti memiliki kecenderungan memiliki amarah dan kecemburuan yang tak terbendung ditambah relasi kuasa sebagai anak seorang pimpinan sekte yang dihormati.
 
Novel ini tak hanya mengangkat penyimpangan yang kerap dilakukan oleh mereka yang terlibat dalam sekte keagamaan. Namun juga realitas sosial yang mengiringi perjalanan kisah detektif. Di masa itu Inggris memutuskan keluar dari Brexit dan Uni Eropa. Meskipun tidak terlalu berpengaruh tetapi suasana yang ditampilkan serasa begitu kentara perbedaannya dalam dialog, mempertegas dan bukan sekadar tempelan cerita dari antah berantah semata.
 
Masih sama dengan novel-novel sebelumnya yang selalu menyodorkan banyak tokoh dan tema yang tidak biasa, dalam The Running Grave elemen kejutannya tetaplah menjadi hal yang sangat menarik, karena saya tidak pernah menduganya bahwa dialah pelakunya. Kita akan menemui Papa J si pemimpin sekte, Mazu sang istri yang berwajah dingin, Wace, Abigail yang membelot, Jiang, serta Becca yang menjadi tangan kanan pimpinan paling setia. Saya paling suka saat tibanya sesi tanya jawab kedua detektif ini dalam mencari titik lemah.  
 

Dengan begitu, ironisnya, mitos Rasul yang Tenggelam bukan berasal dari ayahmu atau Mazu, tapi dari imajinasi seorang gadis remaja, demi menutup-nutupi pembunuhan dan membungkam mulut seorang anak yang bisa membahayakan kalian semua (hal 1001)

 
Selain realitas sosial, tak pelak hubungan pribadi antara Strike dan Robin di novel ini pun mulai mencapai tahap yang tak bisa ditahan lagi. Serasa langsung meledak saja, menyaksikan goyahnya pertahanan Strike dalam memendam perasaan, menyaksikan Robin dengan Ryan yang tetap awet.
 
Meskipun saya suka dengan permainan emosi di antara keduanya ditingkahi kekompakan serta kode etik sebagai detektif yang ketat, namun sesungguhnya saya menanti akan bagaimana pada akhirnya. Akankah Strike mampu menerima sikap yang terkesan datar saja dari Robin ketika terucap kata sakti itu, bahwa ia telah jatuh cinta dengan partnernya, ataukah menyerah. Entahlah. Untuk sementara kita harus bersabar lagi menyaksikan kedua detektif ini mengungkapkan perasaannya dengan lebih jelas.
 
The Running Grave, Nestapa Hidup di Tengah Kelompok Sekte The Running Grave, Nestapa Hidup di Tengah Kelompok Sekte Reviewed by Erna Maryo on Oktober 22, 2025 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.