Perjalanan Mustahil Samiam dari Lisboa: Pencarian Menuju Kerajaan Sunda

 

 
Perjalanan Mustahil Samiam dari Lisboa
Zaki Yamani
Gramedia Pustaka Utama, 368 halaman
iPusnas Jakarta
 
Sinopsis
 
Berawal dari seorang nenek yang menjual sepotong peta tua yang menampilkan peta Jawa, Samiam akhirnya merasa tertantang untuk mengetahui lebih jauh keberadaan pulau itu. Samiam yang hanya seorang pedagang rempah di Lisboa ini tiba-tiba saja harus melakukan perjalanan jauh yang sangat mengubah cara pandang dan hidupnya. 
 
Ditemani oleh tetangganya Paulo dan Senhor Fernando, Samiam memulai perjalanan yang berliku dan penuh risiko terutama ketika harus berhadapan dengan organisasi Porto de Graal yang berusaha mengembalikan ajaran Kristen dan Takhta Suci ke jalan yang murni di tanah Eropa.
 
Ia harus melakukan perjalanan ini meskipun sesungguhnya rasa penasaran terbesar adalah mengetahui siapa dirinya yang sebenarnya serta asal-usulnya. Campur tangan orang-orang terdekat justru kian menambah keruh dan menghambat keinginannya menuju tanah Jawa.
 
 

Ulasan
 

Novel ini tiba-tiba saja lewat di beranda iPusnas saya. Tanpa pikir panjang saya langsung meminjamnya karena tertarik oleh nama Samiam yang bagi saya adalah suatu nama yang unik. Menilik dari judul dan ilustrasi sampulnya dapat dipastikan ini adalah cerita tentang petualangan. 
 
Petualangan yang entah mengapa mampu menyihir mata dan otak saya untuk terus menjelajahi setiap perjalanan hidup yang dilalui Samiam yang ditangkap, di penjara di Menara Belem dan bertemu orang-orang hebat lalu melakukan suatu perjalanan yang mustahil bagi dirinya.
 

Daya tarik tersendiri

 
Dengan tenggat waktu peminjaman yang hanya 5 hari saja, saya harus berpacu untuk segera menuntaskan setiap babnya karena ternyata kisahnya terlalu menarik untuk diabaikan begitu saja. Bab yang diberi judul dengan tanggal, bulan dan tahun layaknya kita menuliskan awal suatu kisah perjalanan seolah menjadi daya tarik tersendiri manakala tahun itu ternyata menjadi penanda latar waktu peristiwa perjalanan Samiam yakni di abad ke-15 atau tepatnya pada 1543 M.

Kalau kita baca secara tekun kisah Samiam ini, kesan yang didapat sangatlah memukau seakan tulisan ini adalah karya terjemahan dari pengarang asing. Padahal novel ini sesungguhnya adalah karya murni dari seorang pengarang Indonesia yang kebetulan pernah menjalani residensi di negeri asal Ronaldo ini.

Buah karya Zaki kali ini memang sangat berbeda dibanding karya fiksi lainnya yang pernah saya baca. Sebelumnya saya sudah pernah membaca novelnya yang bertema ketidakadilan atau tentang semi sejarah dengan potret sosial yang kental sebagai latarnya. Namun dalam petualangan Samiam, Zaki seakan ingin mencurahkan segala pengetahuan yang ia dapat tentang perdagangan rempah di masa lalu berikut intrik-intriknya.
 
 
Nah, kali ini Zaki berhasil menyatukan ide cerita fiksi tentang sejarah masa lalu yang berisikan alur lalu lintas perdagangan rempah yang konon kabarnya ramai sekali pada waktu itu yang lantas dikaitkan juga dengan keberadaan kerajaan di Nusantara seperti Cirebon, Demak atau Majapahit sebagai sumber penghasil rempahnya. Dan dengan lihainya ia memberikan sentuhan antara sejarah dan fiksi dalam tuturan kata secara runtut. Ini menarik.

Penguasaan sejarah tentang perdagangan rempah memang penting untuk menjadi titik utama yang menentukan dan sangat jitu sekali untuk dikembangkan menjadi sebuah cerita fiksi lengkap dengan kisah seseorang yang penasaran macam seperti Samiam ini.

Dalam penggambaran misi dan visi sang protagonis ini, ceritanya tidak melulu tentang Samiam semata. Cerita kadang bergeser ke sudut pandang pencerita lain seperti Ibunda Samiam, tetangganya yang bernama Paulo, teman perjalanannya Senhor Fernando atau mantan tunangannya Bianca. Atau tentang kecintaannya pada tanah airnya Lisboa. Dan ini yang membuat saya tidak bosan mengikutinya selama 5 hari berturut-turut.
 

Cahaya dari rumah-rumah, gereja, biara, dan obor penerang jalan membuat Lisboa tampak indah. Aku baru menyadari betapa menakjubkannya kota tempat aku tinggal selama ini h- 214

 
 
Kerennya lagi, pengarang mampu memilah-milah cerita menjadi suatu rangkaian kisah yang terasa tidak monoton. Apalagi ditunjang oleh penguasaan nama wilayah, tokoh dan latar peristiwa yang saling berkaitan. Kesannya seperti membaca sejarah namun tidak terasa seperti sejarah. Memikat gitulah.
 
Kekurangan dari novel ini adalah akhir cerita yang menggantung. Ditambah dengan pace-nya yang agak lamban meskipun lembar bacaan nyaris mendekati akhir. Mengapa demikian, yaa tentu selain strategi marketing juga barangkali agar pembaca tetap merasa terikat dengan kisah Samiam, atau akan ada kejutan yang disiapkan? Kita tunggu saja. Kabarnya kisah ini akan terbagi menjadi trilogi. 
 

 Tak terbayangkan

 
Bahwa novel ini mengandung perjalanan yang panjang tentu saja tak akan heran bila dibuat menjadi trilogi atau tetralogi. Selama ceritanya menarik tidak ada yang salah bila dibuat lebih panjang lengkap dengan detail kisah lain, plot atau tokoh-tokoh yang unik dari kedua negeri yang jauh, Portugal dan Indonesia.Asal tidak berpanjang-panjang saja tentunya.

Namun di luar itu semua, untuk kisah Samiam ini saya menemukan keasyikan tersendiri dalam membacanya karena tanpa sadar ceritanya membawa kita menjelajahi tempat-tempat yang tak pernah terbayangkan ada dan dapat disusuri dengan nyaman dengan menembus waktu jauh melampaui berabad-abad lamanya.

Dari segi penulisan pun pengarang bisa dibilang telah menemukan polanya yang bagus dalam meramu kisah sehingga ide tentang perjalanan melintasi daratan Eropa menjadi sesuatu yang masuk akal ketimbang mustahil. Beberapa pelabuhan, daratan di Spanyol, Italia, atau India agaknya telah menjadi  semacam persinggahan yang makin kelihatan eksotis setelah dikisahkan lewat Samiam ini.
 
 
Perjalanan Mustahil Samiam dari Lisboa: Pencarian Menuju Kerajaan Sunda Perjalanan Mustahil Samiam dari Lisboa: Pencarian Menuju Kerajaan Sunda Reviewed by Erna Maryo on Desember 27, 2021 Rating: 5

4 komentar:

  1. Aaaarghhh, lucky you bisa dapet buku ini di ipusnas. Aku berkali-kali ngecek masih gak kebagian padahal penasaran banget sama ceritanya huhuhu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku sendiri malah gak nyangka kalau novel ini banyak yang antre, semoga sudah kebagian dan ikut berpetualang yaaa

      Hapus
  2. Terima kasih reviewnya! Aku juga beberapa kali udah hanpir mau baca buku ini tapi masih ragu2 gitu juga. Tapi, ternyata ini ditulis oleh penulis lokal ya... sama kayak Mba, aku kira ini buku terjemahan loh tapi ternyata aku salah sangka. Kayaknya menarik banget ya ini tentang perjalanan gitu, bisa kayaknya dijadikan TBR dulu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pokoknya sayang untuk dilewatkan petualangan ini karena seru sekali perjalanannya.

      Hapus

Diberdayakan oleh Blogger.